
Studi terbaru yang diadakan oleh ilmuwan dari Jerman menemukan bahwa gen bernama DARPP-32 bisa menjelaskan mengapa seseorang bisa mudah marah dan cepat terhasut, sementara orang lain disekitarnya bisa lebih tenang.
Ilmuwan dari University of Bonn, meminta 800 orang partisipan untuk mengisi angket pertanyaan yang dirancang untuk memahami bagaimana mereka menahan amarah.
"Kami pun mengadakan tes DNA untuk menentukan mana dari tiga versi gen DARPP-32 yang paling berpengaruh menimbulkan sifat marah," ujar salah satu peneliti, Martin Reuter, yang dikutip melalui Telegraph, Selasa (5/5/2009).
Rupanya gen ini mempengaruhi tingkat kadar dopamine, yaitu suatu zat kimia dalam otak yang berhubungan dengan sifat marah dan agresif.
Dari ketiga jenis gen DARPP-32, seseorang yang memiliki gen versi TT dan TC lebih pemarah dibandingkan dengan mereka yang memiliki gen versi CC.
Mereka pun menemukan bahwa orang yang pemarah memiliki lebih sedikit area grey matter pada amygdala, yaitu bagian otak yang membantu mengelola keseimbangan emosi.
"Singkatnya, karena itulah mereka tidak dapat mengontrol perasaan mereka," tandas Reuter.