

Cuplikcom - Indramayu - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu menggelar Apel Pasukan dan Gladi Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologis pada Rabu (12/112025) di halaman kantor BPBD Indramayu, Jalan Pahlawan Nomor 62/A, Kelurahan Lemahmekar, Kecamatan Indramayu.
Apel ini diikuti oleh seluruh unsur pentahelix penanggulangan bencana, meliputi Forkopimda, Perangkat Daerah, BPBD Provinsi Jawa Barat, Basarnas Pos Cirebon, BMKG Kertajati, lembaga usaha, perguruan tinggi, Ormas Oi Indramayu, serta kelompok relawan penggiat kebencanaan.
Bertindak selaku pembina apel adalah Asisten Administrasi Umum Kabupaten Indramayu, Drs. Aan Hendrajana Muljadi, M.Si., sementara komando apel dipimpin Danramil 1608/Karangampel, Kapten Inf Dadang Iskandar.
Kegiatan diawali dengan apel pasukan dan gelar peralatan, dilanjutkan simulasi penanganan bencana banjir yang memperlihatkan koordinasi lintas sektor dalam evakuasi dan penyelamatan korban.
BPBD Indramayu berharap kegiatan ini dapat memperkuat sinergi dan meningkatkan kemampuan seluruh unsur pentahelix dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologis. Hal ini merupakan wujud nyata menuju Indramayu yang siap, sigap, dan tangguh bencana.
Menindaklanjuti Kebijakan Nasional dan Provinsi
Dalam sambutannya, Aan Hendrajana Muljadi menyatakan bahwa gladi kesiapsiagaan ini menindaklanjuti berbagai kebijakan nasional dan provinsi terkait peningkatan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana seperti banjir, angin kencang, dan kekeringan.
Ia menekankan bahwa Indramayu, dengan karakter wilayah dari pesisir hingga pertanian, memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana akibat dinamika cuaca dan iklim. Oleh karena itu, kesiapsiagaan harus menjadi kebutuhan nyata, bukan sekadar kegiatan rutin tahunan.
Disampaikan pula, hingga tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Indramayu telah membentuk 59 Desa Tangguh Bencana (Destana) dan melaksanakan edukasi kebencanaan di 69 desa serta satuan pendidikan melalui Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Upaya ini turut melibatkan kerja sama dengan dunia usaha (CSR) untuk mendukung pengurangan risiko bencana secara berkelanjutan.
“Kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kita semua. Hanya dengan kebersamaan dan koordinasi lintas sektor, kita bisa melindungi masyarakat dari dampak bencana yang lebih besar,” tutup Aan Hendrajana Muljadi.
BPBD Tetapkan Status Siaga Darurat
Kepala Pelaksana BPBD Indramayu, Drs. Dadang Oce Iskandar, menegaskan pentingnya sinergi dan kesiapsiagaan semua pihak dalam menghadapi berbagai potensi bencana.
"Tadi setelah apel, kami juga melaksanakan simulasi. Kami minta seluruh jajaran untuk selalu siap siaga," ujar Oce.
Menurut Oce, BPBD Indramayu telah menetapkan status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi sejak Agustus 2025. Ia berharap kondisi ini tidak meningkat menjadi Tanggap Darurat.
"Kami berharap kondisi Indramayu tetap aman dan status tidak perlu naik menjadi Tanggap Darurat," tegasnya.
Potensi Bencana dan Upaya Mitigasi
Berdasarkan hasil mitigasi, seluruh wilayah di 31 kecamatan di Kabupaten Indramayu memiliki potensi bencana. Wilayah pesisir saat ini masih terdampak banjir rob, sementara potensi banjir besar akibat hujan deras dan luapan sungai juga terus diwaspadai.
"Kami juga mengantisipasi kemungkinan jebolnya tanggul sungai, serta potensi angin puting beliung," kata Oce.
Untuk menguatkan kesiapsiagaan, BPBD tidak hanya menyiagakan personel, tetapi juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait. Koordinasi intensif dilakukan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung dan BBWS Citarum untuk memantau kondisi tanggul, serta dengan BMKG guna memantau perkembangan cuaca.
Dalam satu bulan terakhir, BPBD mencatat telah terjadi lima peristiwa bencana di Indramayu, yang terdiri dari tiga angin puting beliung dan dua banjir.
"Terakhir, kami bersama PUPR meninjau lokasi banjir rob di Eretan. Saat ini PUPR masih melakukan penguatan tanggul di lapangan," tutup Oce.