

Cuplikcom - Indramayu - Menjelang purnatugasnya sebagai Kuwu (Kepala Desa) Pranti, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Sukri mengenang kembali sejumlah capaian yang berhasil ia wujudkan selama masa kepemimpinannya, terutama dalam memperjuangkan pembangunan infrastruktur penting bagi masyarakat.
Sukri, yang menerima Surat Keputusan (SK) jabatan pada Februari 2018 dan total menjabat selama delapan tahun dengan perpanjangan masa tugas, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan tersebut.
“Alhamdulillah, saya menjabat Kuwu Desa Pranti dengan SK yang diterbitkan pada Februari 2018. Dengan adanya tambahan dua tahun, berarti total saya sudah delapan tahun menjabat,” kata Sukri kepada Cuplikcom di Aula Balai Desa Pranti, Rabu (5/11/2025) sekira 11.00 WIB.
Sukseskan PTSL dan Betonisasi Jalan Lingkungan
Dalam kesempatan tersebut, Sukri menyoroti dua pencapaian besar yang sangat dirasakan manfaatnya oleh warga Desa Pranti.
Pertama, Sukri berhasil membawa program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) ke desanya, yang ia peroleh di awal masa jabatan.
“Sejak awal 2018, saat saya baru mulai menjabat, Alhamdulillah, saya diundang oleh Bupati Indramayu dan diberikan bantuan program PTSL. Meskipun sekarang masih ada satu atau dua berkas yang belum tuntas, mayoritas sudah selesai dan tuntas. Dengan program PTSL ini, Alhamdulillah, masyarakat kami sangat terbantu,” jelasnya.
Kedua, dan yang menjadi fokus utama keberhasilannya, adalah pembangunan akses jalan. Mengingat lokasi Desa Pranti yang relatif jauh dari jalur Pantura dan kantor kecamatan, akses jalan lingkungan desa sempat menjadi kendala.
“Yang kedua, saat Bupati Indramayu Ibu Nina baru dilantik, saya juga diberikan program. Mohon maaf, Desa Pranti adalah desa yang letaknya agak jauh dari jalur Pantura dan kantor kecamatan. Saat itu, akses jalan lingkungan Desa Pranti belum dibeton. Alhamdulillah, dimulai tahun 2018, kami membeton jalan lingkungan hingga mencapai kurang lebih 600 meter,” ungkap Sukri, menunjukkan komitmennya dalam peningkatan infrastruktur desa.
Keberhasilan membeton jalan lingkungan ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mendukung roda perekonomian warga Desa Pranti secara keseluruhan.
Perjuangan Akses Jalan Baru
Tantangan besar muncul pada tahun berikutnya, 2019, ketika upaya pembangunan terhambat oleh pandemi COVID-19.
"Anggaran-anggaran desa otomatis terpangkas untuk percepatan desa," tutur Kuwu.
Meskipun demikian, Pemerintah Desa Pranti segera mengambil langkah proaktif dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten dan Bupati. Pada tahun yang sama, permohonan pembuatan akses jalan diajukan kepada Bupati saat itu, Hj. Anna Sophanah (Ibu Ana). Pengajuan ini krusial mengingat Desa Pranti merupakan satu-satunya desa di Kecamatan Kandanghaur yang tidak memiliki akses jalan mandiri dan selama ini hanya menumpang pada jalan milik Pertamina.
Setelah pergantian kepemimpinan ke Pelaksana Tugas (Plt) Bupati, Supendi, koordinasi terus berlanjut dan mendapat respon positif.
"Kami berkoordinasi dengan beliau dan Alhamdulillah direspon baik," ujar Kuwu.
Plt Bupati Supendi kemudian menyarankan agar desa mengupayakan pembangunan jalan sendiri. Proses ini dimulai sejak 2019, dan pada akhir 2020, proses pembebasan lahan warga oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) kepada Pemerintah Kabupaten dimulai. Namun, proses ini tidak tuntas karena adanya penolakan dari salah satu warga. Meski demikian, Pemerintah Desa memutuskan untuk tetap melanjutkan.
"Karena anggaran masih tersedia, kami tetap membebaskan lahan yang bisa kami bebaskan terlebih dahulu," ungkapnya.
Berhadapan Langsung dengan Bupati
Perjuangan panjang warga Desa Pranti untuk mendapatkan akses jalan yang layak menemui titik terang setelah Kuwu Sukri berhasil berhadapan langsung dengan Bupati Hj. Nina dan menyampaikan dampak nyata buruknya infrastruktur terhadap tiga sektor vital, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
Pergantian kepemimpinan di Kabupaten pada tahun 2021 dengan terpilihnya Bupati Hj. Nina kembali menuntut perwakilan warga untuk mengulang penjelasan proposal dari awal. Luas lahan yang diajukan untuk pembangunan jalan baru adalah sekitar 350 meter panjang dan 9 meter lebar.
"Karena Bupati baru, saya harus menjelaskan lagi dari awal. Kami tetap bekerja keras, bolak-balik ke Pemda dan PU," ujar Sukri.
Kesempatan Emas Saat Peresmian Jembatan
Kesempatan emas datang saat kunjungan Bupati Hj. Nina ke jembatan Kertawinangun.
"Saat ada kunjungan Bupati Ibu Nina ke jembatan Kertawinangun, yaitu saat peresmian jembatan, saya berhadapan langsung dengan beliau. Alhamdulillah, saya bisa duduk, makan, mengobrol, dan menyampaikan kenyataan yang ada di lapangan," kenangnya.
Dalam pertemuan tersebut, tiga masalah utama yang selama ini membelenggu Desa Pranti disampaikan secara gamblang:
1. Ekonomi (Pertanian)
Sebanyak 90% masyarakat Desa Pranti adalah petani. Akses jalan yang buruk membuat harga jual gabah menjadi lebih rendah.
"Kerugian yang didapatkan bukan hanya ratusan juta, tapi bisa mencapai angka miliaran setiap tahunnya," jelasnya, menyoroti kerugian masif akibat kendala logistik.
2. Pendidikan
Masalah akses juga dirasakan oleh para siswa. Siswa-siswi yang melanjutkan ke jenjang SMP atau SMA harus menempuh jarak yang jauh, lima sampai enam kilometer. Saat musim hujan, kondisi jalan Pertamina yang berlubang dan tidak nyaman menyebabkan mereka tiba di sekolah dalam kondisi kotor.
"Kondisi ini membuat mereka kurang nyaman untuk belajar," katanya.
3. Kesehatan
Isu kesehatan menjadi hal yang paling menyentuh.
"Jika ada ibu yang melahirkan, juga terkendala," ungkapnya.
Puncaknya, pada tahun 2020, pernah terjadi seorang ibu hamil terpaksa melahirkan di perjalanan saat dibawa menggunakan mobil siaga desa.
"Kejadian ini yang membuat Ibu Bupati terketuk hatinya untuk segera merealisasi pengajuan jalan tersebut," tegasnya.
Pembebasan Lahan dan Awal Pembangunan
Setelah pertemuan emosional tersebut, proses tindak lanjut berjalan, meskipun tidak mudah. Kuwu Sukri harus menghadapi tahapan tawar-menawar dengan pemilik tanah.
"Alhamdulillah, tawar-menawar dengan pemilik tanah berakhir dengan pembebasan lahan kurang lebih senilai Rp3 miliar," ujarnya.
Meskipun prosesnya memakan waktu dan perjuangan yang berat, pembangunan jalan baru akhirnya dapat dimulai pada tahun 2024.
"Proses pembuatan jalan baru ini bukanlah hal sepele atau mudah untuk ditempuh," ungkapnya.
Pembangunan jalan ini diharapkan dapat mengakhiri kesulitan bertahun-tahun yang dihadapi warga Pranti, meningkatkan ekonomi petani, melancarkan akses pendidikan, dan memastikan keselamatan ibu melahirkan.
Pembangunan Infrastruktur dan Prestasi Desa
Selain fokus pada jalan akses, Sukri juga merinci capaian pembangunan infrastruktur desa.
"Jalan lingkungan dan sejenisnya, Alhamdulillah, dari 2018 sampai saat ini sudah hampir selesai. Tinggal akses menuju pertanian yang belum dibeton,” kata Sukri.
Namun, Sukri juga mengakui masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan.
"Masih banyak pembangunan yang belum diselesaikan, seperti saluran air, jembatan kecil (gang), dan pintu pembagi air. Yang sudah selesai adalah jalan lingkungan, sementara irigasi dan jembatan masih belum," jelasnya.
Di bidang pendidikan, Sukri mengungkapkan kebanggaannya atas pembangunan kembali SD Negeri Pranti yang sempat mengalami kerusakan berat. Pembangunan ini terealisasi setelah pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat.
Pesan dan Harapan di Akhir Jabatan
Di akhir jabatannya, Sukri menitipkan pesan penting kepada masyarakat dan calon pemimpin baru.
"Saya berpesan kepada masyarakat, juga kepada pemimpin yang baru, untuk melanjutkan program-program yang sudah kami rencanakan dan memelihara bangunan-bangunan yang sudah kita miliki. Bangunan itu milik kita bersama, bukan milik Kuwu atau Perangkat Desa, melainkan milik seluruh warga Desa Pranti," tegas Sukri.
Mengenai perasaannya selama menjabat, Sukri menyebut ada suka dan duka.
"Perasaan yang dialami biasa saja. Sebagai Kepala Desa, tentu ada suka dan duka. Senangnya kalau program dan perjuangan kami tercapai, banyak anggaran dari daerah maupun provinsi yang terealisasi. Dukanya kalau sedang tidak punya uang," ujarnya.
Terakhir, menjelang pemilihan Kuwu, Sukri menyampaikan harapan untuk warga masyarakat.
"Pesan dan kesan kepada warga masyarakat, menjelang pemilihan Kuwu, harapan kami semua berjalan dengan lancar, mulus, tanpa ada masalah apa pun. Semoga di dalam pelaksanaan pemilihan Kuwu, menciptakan pemimpin yang sangat tangguh, yang sangat hebat, lebih dari kita. Itu harapan kami," tutupnya.