

Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Pilindra, Ade Syarif, SE.,M.Si. (Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Duka mendalam menyelimuti civitas akademika Politeknik Negeri Indramayu (Polindra). Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Pilindra, Ade Syarif, SE.,M.Si, mengungkapkan, Insiden 7 (tujuh) mahasiswa yang tenggelam di bendungan karet Bangkir ternyata bukan bagian dari kegiatan kampus dan tak ada izin sebelumnya ke Pembina atau atasannya di UKM Kampus Komunitas Pecinta Alam (Kompa) Polindra, kejadian tersebut murni inisiatif dari mahasiswa sendiri.
Ade Syarif juga menyebut, dari tujuh mahasiswa tersebut, ada enam orang yang merupakan mahasiswa Polindra dan satu orang merupakan pihak luar.
Hal itu diungkapkan saat menemani Tim gabungan pencarian korban di Sungai Cimanuk Bendungan Karet Rambatan Kulon Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu pada Minggu (9/11/2025), sehari setelah pada Sabtu 8 November 2025, ketujuh mahasiswa tersebut tenggelam di arus deras bendungan karet.
"Kami mewakili seluruh direksi civitas akademika, turut berduka cita dan belasungkawa atas kejadian tenggelamnya dua mahasiswa Polindra yang tergabung dalam Komunitas Pencinta Alam (KOMPA) dari 7 Orang yang melakukan kegiatan mahasiswa pecinta alam perlu dijelaskan dari ketujuh mahasiswa, yang satu bukan mahasiswa Polindra," ujar Ade Syarif.
Ade Syarif menjelaskan, mahasiswa berkegiatan atas inisiatif masing-masing tanpa memberikan informasi atau konfirmasi kepada pihak kampus, ataupun kepada Ormawa dan bukan kegiatan atas nama Polindra.
"Karena kita di kampus setiap ada kegiatan harus ada izin dari pihak kampus tapi dalam kegiatan ini teman-teman KOMPA tidak memberikan informasi ataupun konfirmasi pada pihak Kampus, sehingga kami dari pihak kampus tidak mengetahuinya," papar Ade.
Meski begitu, pihaknya sangat berduka atas kejadian ini, dan menyampaikan apresiasinya kepada tim gabungan dari Polres Indramayu, BPBD Indramayu, Tim SAR Indramayu, Kodim Indramayu dan semua pihak yang terlibat dalam pencarian mahasiswa tersebut.
"Kami mohon doa dari semuanya gar korban egera ditemukan," tuturnya.
"Polindra masih terus memantau perkembangan dan ada Tim juga yang mendampingi proses pencarian, semoga segera mendapatkan informasi yang dapat menenangkan kita semua," imbuh Ade.
Sebelumnya, tim gabungan telah mengerahkan dua perahu karet dalam operasi ini, masing-masing milik Sat Polairud Polres Indramayu dan Basarnas.
"Tim masih melakukan pencarian,” kata Kasat Polairud Polres Indramayu, AKP Asep Suryana.
Adapun unsur SAR yang terlibat yakni Sat Polairud Polres Indramayu sebanyak enam personel, Basarnas lima personel, BPBD Kabbupaten Indramayu dua personel, serta dua personel Tagana.
Dari 7 mahasiswa, 5 orang berhasil selamat yakni bernamq Gelar, Heliyah, Nonik, Mus Ali, dan Fatir. Sedangkan dua rekannya yang masih hilang bernama Agung dan Muhammad Lana Wiratno.