Foto: Paus Fransiskus (Cuplikcom/Fanny Nurul Khotimah)
Cuplikcom-Jakarta-Umat Kristen masih harus merayakan Natal tahun ini di bawah bayang-bayang pandemi Covid-19 yang belum berkesudahan.
Perayaan Natal belum bisa dilakukan meriah, terlebih pasca merebaknya varian Omicron yang memiliki kemampuan penularan lebih cepat dibanding jenis Covid-19 sebelumnya.
Karena kondisi tersebut, Paus Fransiskus meminta masyarakat dunia untuk lebih mengedepankan solidaritas dalam menjalani hidup ke depannya. Solidaritas dibutuhkan terutama untuk membantu masyarakat yang hidup di dalam kemiskinan.
Saat mengisi Misa di St Peter Basilica, Roma, Italia, Jumat (24/12/2021) malam waktu setempat, Paus Fransiskus meminta umat Kristen agar lebih menghargai hal-hal kecil dalam hidup. Permintaan itu disampaikan di hadapan sekitar 2 ribu jemaah yang hadir dengan mengenakan masker di sana.
Pada malam cinta ini, semoga kita hanya memiliki satu ketakutan: yaitu menyinggung cinta Tuhan, menyakitinya dengan memandang rendah orang miskin dengan ketidakpedulian kita," kata Paus Fransiskus, dikutip dari AFP, Sabtu (25/12/2021).
Perayaan Natal yang tidak semeriah masa pra-pandemi juga terasa di Betlehem, Palestina. Kota yang dipercaya menjadi lokasi kelahiran Yesus ini biasanya dipadati ribuan orang saat Natal.
Namun, kini jumlah orang yang merayakan Natal di sana berkurang karena faktor Covid-19 dan adanya larangan dari Israel yang mengontrol semua pintu masuk ke Betlehem di Tepi Barat.
Saat mengisi homili di Misa Tengah Malam di Betlehem, Patriark Latin Yerusalem Pierbattista Pizzaballa mengatakan bahwa perayaan natal tahun ini pasti lebih menyenangkan dibanding sebelumnya. Akan tetapi, dia menyayangkan absennya para jemaah dari luar negeri yang biasa datang meramaikan perayaan Natal di sana.
"Dibandingkan Natal tahun lalu, partisipasinya jauh lebih besar dan ini pertanda menggembirakan," katanya kepada jemaah yang hadir mengenakan masker.
Nuansa Natal yang berbeda juga dirasakan masyarakat di Benua Eropa. Pemerintah negara-negara Uni Eropa kini kembali menerapkan kebijakan keamanan yang ketat, dan berdampak pada berkurangnya nuansa bahagia saat Natal.
Kebijakan ketat diambil salah satunya oleh Pemerintah Belanda yang kembali melakukan lockdown sementara. Kemudian, Spanyol dan Italia mewajibkan masyarakat untuk kembali memakai masker di luar ruangan. Di Inggris, jumlah infeksi Covid-19 telah mencapai rekor tertinggi per Jumat (24/12/2021) dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyarankan warga untuk mendapatkan suntikan booster vaksin sebagai hadiah Natal.
Di Amerika Serikat (AS), Presiden Joe Biden dan istrinya Jill mengunjungi rumah sakit anak-anak untuk melakukan tradisi natal yaitu membaca buku bagi anak-anak. Pasangan itu mengobrol dengan pasien dan dokter, menunjukkan salah satu anak laki-laki foto 'Commander' - anak anjing baru mereka - sebelum duduk di kursi di samping pohon Natal dan membaca buku yang terinspirasi oleh film Disney 'Frozen'.