

Cuplikcom - Indramayu - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Indramayu melaksanakan rehabilitasi jaringan irigasi di Desa Gabuswetan, Kecamatan Gabuswetan, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.
Pekerjaan rehabilitas jaringan irigasi di Desa Gabuswetan, Blok Embung, RT 09 RW 02 tersebut menelan anggaran Rp.398.573.000 yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2025, yang dikerjakan oleh CV. Arthur Construction yang berkantor di jalan PU Sumbon, nomor 11, RT.002 RW.001, Desa Sumbon, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu.
Pekerjaan rehabilitas jaringan irigasi saat ini sedang berjalan dengan progres yang signifikan. Pembangunan ini bertujuan memiliki banyak manfaat yang sangat penting, terutama bagi sektor pertanian dan ketahanan pangan. Secara umum, rehabilitasi jaringan irigasi bertujuan untuk mengembalikan atau meningkatkan fungsi layanan irigasi seperti semula.
Rehabilitasi jaringan irigasi merupakan investasi jangka panjang yang memperbaiki infrastruktur krusial, memastikan air mengalir dengan baik, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani serta memperkuat fondasi ketahanan pangan.
Dari pantauan di lokasi, terlihat bahwa para pekerja sedang sibuk menyelesaikan pekerjaan. Tumpukan material, seperti batu kali yang belum terpasang, pasir dan semen serta peralatan dan perlengkapan alat kerja, terlihat berada di lokasi pekerjaan.
Dari keterangan papan informasi proyek yang dipasang di lokasi pekerjaa, menyebutkan bahwa proyek ini dimulai sejak 19 November 2025 sampai dengan 23 Desember 2025.
Pelaksana Harian (Plh) Kuwu Gabuswetan, Bayu Rahman, mengatakan di ruang kerjanya sekitar pukul 14.01 WIB bahwa Pemdes Gabuswetan telah mengajukan pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi kepada Dinas PUPR Kabupaten Indramayu, dan kini pengajuan tersebut sudah terealisasi.
"Rehabilitasi jaringan irigasi ini setidaknya dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD). Jika irigasi berfungsi baik, aliran air tidak hanya bisa masuk ke area persawahan, tetapi juga ke embung," ujarnya.
Selain itu juga, kata Bayu Rahman, saat musim hujan, bekas air hujan pun bisa mengalir ke irigasi sehingga bekas air hujan tidak membanjiri pemukiman warga masyarakat Desa Gabuswetan.
"Kami berharap ini bermanfaat bagi warga Desa Gabuswetan, terutama petani, agar hasil panen sawah dapat meningkat," pungkasnya.
Dengan progres pekerjaan yang signifikan dan jadwal penyelesaian yang ditargetkan pada 23 Desember 2025, proyek rehabilitasi jaringan irigasi ini diharapkan mampu membawa dampak positif yang besar. Selain meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD), realisasi proyek ini menjadi kunci vital dalam memastikan ketersediaan air bagi lahan pertanian, menekan risiko banjir di pemukiman warga, dan secara keseluruhan memperkuat ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan para petani di Desa Gabuswetan.