
Seperti dilansir Agence France-Presse, Jum'at (11/1/2013), Kawasan yang dibom ini didominasi oleh Muslim Syiah, dan kelompok ekstremis Suni, Lashkar-e-Jhangvi, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Sebelumnya, sebuah bom meledak di sebuah pasar dan menewaskan 11 orang dan 27 orang terluka.
Dalam serangan ini seorang juru bicara kelompok milisi lainnya, The United Baloch Army, mengaku bertanggung jawab atas serangan. Di kawasan ini memang dipenuhi dengan kekerasan pemberontak separatis dan pertikaian antara Suni dan Syiah.
Taliban dan kelompok paramiliter pendukung juga sering melakukan serangan di kawasan ini terutama di kawasan dekat perbatasan Afghanistan.
Menewaskan wartawan
Hamid Shakil, Pejabat senior kepolisian, kepada kantor berita Agence France-Presse mengatakan bahwa bom pertama meledak di gedung biliar di Jalan Alamdar dan bom kedua meledak 10 menit kemudian saat tim penyelamat, polisi dan wartawan tiba di lokasi.
Bom pertama diyakini dibawa oleh seorang pejalan kaki pelaku bom bunuh diri, sementara yang kedua berasal dari bom mobil.
Setidaknya terdapat dua wartawan dan empat pekerja organisasi penyelamat swasta, the Edhi Foundation yang ikut serta lima polisi ikut tewas.
Akbar Durrani, Menteri Dalam Negeri, mengatakan kawasan yang dibom ini didominasi oleh kaum minoritas Muslim Syiah. Dan kepolisian menyebut kebanyakan korban adalah warga Syiah.
Lashkar-e-Jhangvi, selaku pihak yang mengaku bertanggung jawab dalam serangan ini memang dikenal sering melakukan serangan dengan target Syiah Hazara.
Seorang pejabat senior pemerintahan mengatakan bahwa dia meyakini pemboman ini merupakan reaksi dari dua insiden Rabu lalu, yaitu penembakan ulama Suni dan penyitaan senjata dan amunisi dari tempat persembunyian Lashkar-e-Jhangvi.