Dua calon kuwu yang kalah dalam pilwu itu yakni Muhaemin calon kuwu Desa Ujunggebang hanya meraih 1.171 suara, sedangkan lawannya bungbung kosong meraih 1.181 suara. Demikian juga Masyuri calon kuwu Junti Kebon hanya meraih 1.717 suara, dibawah raihan suara bumbung kosong 1.770 suara.
Pilwu di Indramayu juga diwarnai aksi keributan seperti yang terjadi di Desa Cangkingan, pilkades yang diikuti 2 calon kuwu; Kudiarto dan H. Suyono Jalil ditunda hingga 15 Desember 2011 karena sebelumnya massa mengamuk dan memporak porandakan TPS.
Pilwu lain yang bermasalah yaitu di Desa Lemahayu terpaksa diundur sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan. Penyebabanya karena situasi dan kondisi massa pendukung calon kuwu tidak kondusif. Jika panitia memaksakan pilwu dikhawatirkan terjadi keributan.
Suasana tak kondusif juga terjadi saat pilwu di Desa Singakerta Kecamatan Krangkeng. Sekelompok massa merusak beberapa rumah warga. Hal itu dipicu kekurangpuasan massa pendukung calon kuwu. Hingga Kamis (8/12) sore, suasana di Desa Singakerta itu masih tampak mencekam. Warga tak berani keluar rumah, takut diancam sekelompok massa yang marah.
Ketua Orari Indramayu Drs.H. Sutrisno mengemukakan, secara umum perhitungan suara pilwu sudah selesai. Walaupun ada yang berakhir hingga larut malam. Saat pilwu digelar, Orari Indramayu menerjunkan 173 personil. 136 personil ditempatkan di desa yang melaksanakan pilwu, 30 personil di tiap kantor Camat, 6 personil bertugas pada stasiun mobile.