
Pakar Resolusi Konflik Teguh Santosa mengungkapkan, Konflik di Ambon bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri apalagi masalah Agama, tapi disebabkan oleh kesejahteraan ekonomi yang kurang diperhatikan oleh pemerintah.
"Kejadian di Ambon itu bukan atas dasar kepercayaan dan agama tapi soal kesejahteraan. Penanggungjawab bukan kepada kepala BIN, atau kapolda setempat. Tapi Muhaimin Iskandar sebagai Menaker juga tidak bisa lepas tangan begitu saja, karena tidak adanya lapangan kerja ke mereka," ungkapnya saat acara diskusi Dialog Kenegaraan di Gedung DPD RI, Rabu (14/9/11).
Menurutnya, upaya penyelesaian konflik harus dilakukan secara berkala dan dari berbagai sektor, seperti adanya penegakkan hukum yang jelas, serta keberpihakan pemerintah terhadap kebutuhan rakyat di daerah itu.
"Bicara konflik bicara keyakinan, bicara perbedaan. Tergantung bagaimana struktur yang dibangun di daerah konflik itu bisa bertahan lam," lanjut Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Karena secara struktural, lanjut Dia, Sejak kejadian 1998, sekitar 13 tahun lalu, terjadi juga kerusuhan dengan motif yang sama terjadi pasca Lebaran. "Suasana hampir sama peristiwa 1999 terjadi dua hari setelah lebaran, sekarang juga terjadi 11 hari setelah lebaran," terangnya.