

Cuplikcom - Indramayu - Camat Gabuswetan, Suminta, S.Sos., berharap pertemuan penyuluhan pertanian yang baru saja diselenggarakan dapat menjadi momentum penting untuk memperkuat kekompakan dan meningkatkan kecerdasan para petani di wilayahnya. Kekompakan ini dinilai menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan pertanian modern demi mencapai hasil panen yang maksimal pada musim gadu mendatang.
Pernyataan tersebut disampaikan Suminta kepada Cuplikcom pada Senin (10/11/2025) sekira 12.20 WIB di Aula Balai Desa Gabuswetan, sesaat setelah acara penyuluhan pertanian berakhir.
"Harapan pertemuan hari ini yang pertama adalah kekompakan daripada petani," ujar Suminta mengawali.
Ia menjelaskan, dengan kekompakan yang kuat, petani diharapkan dapat lebih cerdas menyikapi situasi dan kondisi cuaca hari ini. Kecerdasan dalam menyikapi perubahan cuaca ini sangat krusial agar target percepatan tanam dapat tercapai dan tidak mengganggu hasil panen di musim gadu.
"Petani harus lebih cerdas menyikapi situasi dan kondisi cuaca hari ini sehingga untuk percepatan tanam dan tidak terganggu kepada musim gadu. Artinya musim gadu itu nanti bisa panen maksimal," lanjutnya.
Tantangan Irigasi dan Hama
Suminta menekankan bahwa kekompakan dan kebersamaan menjadi sangat penting mengingat tantangan yang dihadapi petani di Gabuswetan cukup berat. Tantangan utama yang disoroti adalah masalah irigasi dan serangan hama.
"Selain itu juga, saya berharap kekompakan dan kebersamaan itu yang lebih penting. Karena memang tantangan di kita di sini cukup lumayan terkait dengan irigasi, termasuk juga masalah hama," tambahnya.
Imbauan Tegas Penggunaan Setrum di Sawah
Di sisi lain, Camat Suminta juga menyinggung masalah penggunaan setrum di area persawahan. Pihaknya bertekad untuk segera menghentikan praktik berbahaya ini.
"Secara perlahan kita melakukan pendekatan dengan masyarakat secara persuasif agar masyarakat tidak menggunakan setrum di area persawahan," tegasnya.
Imbauan tersebut bukan tanpa alasan, mengingat penggunaan setrum di area pertanian memiliki risiko bahaya tinggi bagi pelakunya dan lingkungan, serta mengintai sanksi denda yang besar dari aparat penegak hukum.
"Secara perlahan kita nanti melakukan pendekatan dengan masyarakat agar masyarakat tidak menggunakan setrum karena beresiko dan dendanya gede," pungkasnya.
Kegiatan pertemuan penyuluhan pertanian dihadiri oleh Camat Gabuswetan, Suminta, S.Sos., Pengamat Pengairan Kecamatan Gabuswetan, Iman Rohmansyah, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Gabuswetan, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Gabuswetan, Radisah, Kuwu Gabuswetan, Abdullah Irlan, S.H., Anggota Koramil 1617/Gabuswetan, dan puluhan warga masyarakat Desa Gabuswetan.
Antusias hadirin begitu tinggi pada sesi diskusi. Mereka menyampaikan berbagai perihal, seperti irigasi air sawah, bibit padi, keluhan hama, dan lain sebagainya.
Acara yang dibuka oleh pemandu acara, Hasan Efendi, ini ditutup dengan pembbersalaman Setelah seluruh rangkaian acara selesai, para hadirin saling bersalaman.