
"Ini sesuai dengan data yang kami miliki serta data dari Polda Jatim," katanya dalam penyuluhan bahaya yang digelar oleh Foruk Kepedulian Pemuda (FKP) di Pamekasan, Madura, Sabtu (9/4).
Dari 3.000-an pecandu narkoba yang baru itu, polisi berhasil menetapkan sekitar 3.000 orang lebih tersangka. Di hadapan sekitar 100 lebih peserta penyuluhan narkoba, Wagub Jatim yang akrab disapa Gus Ipul itu menuturkan pengguna narkoba di Indonesia, termasuk di Jatim, meningkat setiap tahun.
Hal itu, katanya, karena transaksi obat terlarang narkoba bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, termasuk di dekat kantor polisi sekalipun. "Di Surabaya beberapa waktu lalu pernah ada transaksi di dekat kantor polisi, tapi berhasil diungkap petugas," katanya menjelaskan.
Menurut Gus Ipul, pengguna narkoba di Jatim menempati urutan ketiga di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat. Kendatipun demikian, pihaknya bangga terhadap upaya yang dilakukan petugas dalam melakukan pemberantasan peredaran narkoba. "Saya bangga, upaya yang dilakukan polisi karena berhasil mengungkap kasus narkoba di Jatim," katanya.
Gus Ipul yang juga Ketua Komisi Pennggulangan Narkoba ini menjelaskan, peningkatan HIV/AIDS selalu sejalan dengan pengguna narkoba. Penyuluhan bahaya narkoba di gedung Islamic Centre ini digelar oleh Forum Kepedulian Pemuda (FKP) Jakarta, yakni komunitas pemuda Madura yang menempuh pendidikan di Jakarta.