

Pertemuan Santri dan Kiai se Wilayah Tiga Cirebon (Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Cirebon - Menyikapi kunjungan pemilik Trans7 Chairil Tanjung (CT) ke Lirboyo, para Kiai pemilik pesantren se wilayah tiga Cirebon tetap mendesak pihak Trans7 untuk wajib melaksanakan tiga tuntutan ini.
Perwakilan santri dan pesantren se-wilayah tiga Cirebon, yang meliputi Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Kabupaten Indramayu, menyampaikan tiga tuntutan kepada Trans7 dalam sebuah pernyataan sikap yang dilaksanakan di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (24/10/2025).
Hadir juga dalam pertemuan tersebut, Rois Syuriyah, ketua Tanfidziyah beserta jajaran pengurus PCNU dari Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Kabupaten Indramayu.
Ketua PCNU Indramayu, KH Muhammad Mustofa menyampaikan, untutan ini muncul sebagai respons atas tayangan yang dianggap telah merugikan dan melecehkan santri dan institusi pesantren.
"Meskipun sudah ke Lirboyo, tapi ini harus dilakukan oleh Trans7 dan seluruh jaringannya, agar ke depan tidak terjadi lagi kejadian semacam ini atau ," tegasnya.
Berikut pernyataan sikap santri dan pesantren se wilayah tiga Cirebon (Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Kabupaten Indramayu) yang berisikan 3 tuntutan kepada Trans7, yakni:
1. Meminta kpd Trans 7 dan Trans Corporation untuk membersihkan pimpinan dan pegawainya dari anasir-anasir radikalisme;
2. Menayangkan klarifikasi selama 7 hari berturut turut, setiap hari tiga kali pada jam utama (prime time);
3. Penayangan profil pesantren yg akan dilaksanakan oleh trans 7 harus jelas. Waktu dan durasinya.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH. Aziz Hakim Syaerozie menambahkan, meskipun Chairil Tanjung sudah meminta maaf langsung ke Lirboyo, namun pihak Trans7 harus berkomitmen secara langsung terkait konten-konten positif pesantren dirasakan langsung oleh santri dan pesantren seluruh Indonesia.
"Dan yang terpenting adalah menanyangkan konten Islami yang rahmatal lil 'alamin, Islam yang menebarkan kedamaian dan bukan menebarkan kebencian," pungkas Kang Aziz, sapaan akrabnya.
Pernyataan sikap ini menjadi perhatian serius bagi Trans7 dan diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk memperbaiki hubungan antara media dan komunitas pesantren. Santri dan pesantren khususnya di wilayah tiga Cirebon, berkomitmen untuk terus mengawal isu ini hingga tuntutan dipenuhi.