"Kenaikan BOS di Jabar tidak menunjukan angka signifikan terhadap menurunkan angka putus sekioah dan partisipasi sekolah. Saya tidak melihat ada gerakan yang menggairahkan dalam meningkatkan pendidikan Jawa Barat. Saat ini hanya sebatas penyalur dana BOS ke kabupaten dan kota," ujar Cawagub dari PDIP, Teten Masduki dalam Diskusi Publik bertema "Pembangunan Pendidikan di Jawa Barat" yang digelar oleh Persatuan Anak Guru Indonesia (Pagi) Provinsi Jawa Barat di Hotel Savoy Homan, Bandung, Kamis (24/1/13).
Teten mengingatkan, saat ini Indonesia menghadapi problem pendidikan yang berat. Sehingga, lanjutnya, mestinya harus banyak dari negara-negara yang pendidikannya maju.
Misalnya, paparnya, di Jawa Barat masih menjadi sekolah terburuk di pulai Jawa dan partisipasi sekolah juga masih rendah. Oleh karenanya, Ia menginginkan agar Provinsi Jabar ke depan harus melakukan investasi sosial dalam dunia pendidikan supaya keluar dari permasalahan tersebut.
"Ini perlu diperbaiki, kalau tidak kita akan ketinggalan dari daerah lain bahkan bisa bersaing. Jawa Barat harus berani mengambil investasi sosial dalam dunia pendidikan sehingga kualitas sumber daya manusianya meningkat," jelas pria yang berpasangan dengan Cagub Rieke Diah Pitaloka ini.
Hal itu menurutnya bisa dilakukan dengan cara, misalnya masalah konsolidasi dari gubernur ke daerah dan kota.
"Sehausnya ada kebijakan pendidikan yang dikeluarkan gubernur dengan dirancang bersama, sehingga pada akhirnya provinsi tidak hanya sekedar penyalur tapi disertai dengan policy," terangnya.
Selain itu, Gubernur juga diharapkan memiliki komitmen dengan bupati dalam mengelola anggaran pendidikan yang transparansi.
"Sehingga anggaran yang begitu besar bisa dikontrol dan pada akhirnya bisa tepat sasaran," pungkasnya.