Cuplik.Com - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) menjadi target pembunuhan menjelang kedatangannya di pangkalan udara militer Inggris di Afghanistan. Beruntung insiden ini gagal terjadi.
Seorang warga sipil Afghanistan mencuri sebuah truk dan berhasil menghindari penjagaan di Pangkalan Udara Bastion, di Provinsi Helmand. Pelaku kemudian mengemudikan truk itu dan mengarahkannya ke landasan udara dimana Menhan Leon Panetta tiba, untuk melakukan kunjungan mendadak.
Pelaku yang diketahui juga menjadi pekerja di sekitar pangkalan itu, menyulut api dari kendaraan tersebut dan mengendarai truk dalam kecepatan tinggi ke arah para pejabat yang menunggu kedatangan pesawat yang ditumpangi Panetta.
Namun sebelum berhasil melakukan aksinya, truk itu terperosok masuk ke dalam parit besar di sisi landasan. Sepertinya pelaku tidak tahan dengan panas api yang disulutnya di belakang truk.
Pria itu pun lompat dari mobil dengan tubuh dalam kondisi terbakar. Petugas keamanan pun langsung memadamkan api dan menangkap pria itu.
"Ini sepertinya merupakan percobaan untuk menyerang Menteri Pertahanan AS. Kami menyelidiki masalah ini dengan serius," ucap seorang pejabat militer di pangkalan tersebut seperti dikutip The Daily Telegraph, Kamis (15/3/2012).
Percobaan pembunuhan ini terjadi setelah beberapa hari lalu, seorang prajurit AS melepaskan tembakan membabibuta di Kandahar. Insiden itu menewaskan 16 warga sipil Afghanistan. Menyusul insiden penembakan itu, kelompok Taliban pun bersumpah untuk melakukan aksi balas dendam atas ulah prajurit AS itu.
Timbul pertanyaan bagaimana pelaku percobaan pembunuhan ini mengenai kedatangan dari Menhan Panetta. Padahal jadwal kedatangannya itu amat dirahasiakan.
Pangkalan udara itu padahal dipenuhi oleh pasukan Inggris dan marinir AS serta pasukan Tonga. Namun pelaku mampu menembusnya dan mengancam kedatangan Panetta.
Saat pesawat yang membawa Panetta mendarat beberapa saat setelah kejadian, pesawat itu dialihkan ke bagian landasan lain. Tidak ada bahan peledak ditemukan di dalam truk yang digunakan oleh pelaku.
"Ada kecurigaan bahwa dia (pelaku) mengetahui Panetta berada dalam pesawat itu. Meski tidak diberitakan, sebagian besar pihak di dalam pangkalan mengetahui bahwa Panetta akan datang. Pelaku ini terus mengendarai truk melintasi blokade dan tidak berhenti," pernyataan pihak Pentagon.
Kamp Bastion dipenuhi oleh sekira 30 ribu personel militer dan sipil. Pangkalan militer ini menjadi pusat operasi Inggris di Afghanistan.