

Cuplikcom - Indramayu - Pemerintah Desa (Pemdes) Muntur, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, sukses menggelar acara adat desa Sedekah Bumi yang berlangsung meriah dan penuh makna spiritual pada Rabu malam (19/11/2025).
Ribuan warga memadati area Blok Tanggul, RT 015 RW 003, untuk mengikuti rangkaian acara yang menjadi manifestasi rasa syukur mendalam atas hasil panen dan kesuburan tanah, sekaligus penanda dimulainya musim tanam pertama (MT 1).
Inti dari malam puncak tersebut adalah ritual penting yang menyandingkan doa bersama dan hiburan rakyat. Panggung utama menjadi pusat perhatian sebelum pagelaran Wayang Purwa dimulai, yakni momen penyampaian sambutan resmi dari Pemdes Muntur.
Sekitar pukul 21.40 WIB, mewakili Kuwu Desa Muntur, Tanuri, Kepala Urusan Kesejahteraan (Kaur Kesra) Desa Muntur, Asep Syaefurrochman, naik ke atas panggung untuk menyapa dan memberikan apresiasi kepada seluruh hadirin.
Dalam sambutannya, Asep Syaefurrochman menggarisbawahi semangat persatuan warga.
"Kami Pemerintah Desa Muntur mengucapkan terimakasih, antusias tahlil berjama'ah pagi tadi begitu luar biasa untuk menyambut atau mendoakan menjelang musim tanam 1," tuturnya, merujuk pada rangkaian acara yang sudah berlangsung sejak pagi hari.
Asep menjelaskan lebih lanjut filosofi di balik adat desa Sedekah Bumi. Menurutnya, acara Sedekah Bumi adalah bagian fundamental dari pengakuan sebagai makhluk ciptaan Tuhan, yang diwujudkan melalui ucapan rasa syukur atas berkat alam, termasuk bumi, langit, dan semua elemen penopang kehidupan.
Pesan penting pun disampaikan terkait sektor pertanian. Pemerintah Desa secara resmi memberikan restu kepada para petani untuk segera beraksi.
"Untuk masyarakat Desa Muntur, setelah acara Sedekah Bumi ini, silakan untuk melaksanakan musim tanam 1 bisa dilaksanakan Minggu-minggu ini," ujarnya.
Keputusan tersebut diambil karena rangkaian kegiatan adat desa telah terlaksana dengan sukses. Asep menegaskan bahwa seluruh prosesi berlangsung dengan aman, nyaman, dan kondusif, menjadikannya momen yang tepat untuk melangkah ke musim tanam.
Pemerintah Desa Muntur menutup sesi sambutan dengan harapan besar. Doa tulus dipanjatkan agar kegiatan bercocok tanam kali ini menghasilkan panen yang optimal.
“Semoga di tahun ini musim tanam 1 petani lebih subur dan sejahtera,” menjadi penutup yang diamini oleh seluruh masyarakat.
Seusai sambutan, panggung beranjak ke sesi hiburan budaya. Pagelaran Wayang Purwa yang dinanti-nanti disuguhkan oleh Satria Langen Budaya, dipimpin oleh Ki Dalang Anom Dian Pradita Kusuma, S.Sn., seorang dalang andal yang berasal dari Desa Celeng Lohbener.
Ki Dalang Anom tampil bersama jajaran pesinden terkemuka, di antaranya adalah Hj. Duniawati, yang didukung oleh Dewi Shintia dan Renov Mita S alias Rere. Mereka membawakan lakon penuh filosofi berjudul Betara Guru Balelo, yang juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube Satria Langen Budaya untuk menjangkau penonton yang lebih luas.
Sedekah Bumi Desa Muntur tahun 2025 ini berhasil menyeimbangkan antara kearifan lokal, spiritualitas, dan seni tradisional. Kehadiran Wayang Purwa menjadi penegas bahwa budaya memiliki peran vital dalam merayakan dan menjaga tradisi komunitas agraris.
Dengan rampungnya adat desa Sedekah Bumi dan megahnya pertunjukan seni, masyarakat Desa Muntur kini siap menyambut musim tanam pertama dengan semangat baru, optimisme, dan harapan akan panen yang melimpah dan mensejahterakan.