
Putin mengatakan pesawat mata-mata AS yang dikendalikan gelombang radio (Drone) dan pasukan khususnya menghubungi kelompok oposisi dan kaum militan Libya, untuk mendapatkan informasi keberadaan Khadafi.
Pernyataan itu disampaikan Putin dalam program acara tanya-jawab yang disiarkan langsung oleh media pemerintah di Moscow, Rusia, Kamis (15/12/11).
Putin menjelaskan soal video yang memperlihatkan saat-saat terakhir Khadafi yang mengerikan, menjijikkan, dan jelas-jelas menunjukkan keterlibatan Amerika Serikat dalam kematiannya pada 20 Oktober 2011.
"Itukah demokrasi (AS)? Siapa melakukan ini? Drone termasuk pasukan Amerika Serikat, menyerang iring-iringan mobil, kemudian pasukan komando yang sebenarnya tak berada di situ menghubungi kelompok oposisi dan kaum militan dengan radio, maka Khadafi dibunuh tanpa penyelidikan dan pengadilan,'' papar Vladimir Putin.
Hal itu dibuktikan sehari setelah kematian Khadafi, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta mengakui bahwa pesawat tanpa awak AS bekerjasama dengan pesawat NATO telah menembaki iring-iringan mobil yang membawa Khadafi di luar Kota Sirte.
Namun, lagi-lagi Amerika Serikat membantah pasukan Amerika Serikat berada di tempat itu dan terlibat langsung dalam penangkapan dan pembunuhan Khadafi.
Sebelumnya diberitakan, Selasa lalu, Aisha Khaddafi, putri Almarhum Muammar Khadafi, mengungkapkan bahwa melalui pengacaranya ia telah mengadu ke Pengadilan Kriminal Internasional (International Criminal Court), agar menyelediki kematian ayahnya yang tanpa pemeriksaan dan tanpa pengadilan.