

Jalan Bufferzone depan Mapolsek Balongan dilintasi kendaraan industri Kilang Balongan. (Foto: winan/cuplikcom)
Cuplikcom - Indramayu - Jalan sepanjang 2,4 kilometer yang menghubungkan Desa Sukaurip dengan Desa Sukareja, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu kini tampak megah dengan wajah barunya.
Dari sebelumnya hanya selebar 5 meter, kini jalur vital itu sudah melebar menjadi 8 meter dengan kualitas beton dan lapisan hotmix yang mentereng.
Proyek ini merupakan bagian dari pembangunan Bufferzone Kilang Pertamina RU VI Balongan, sebuah wujud nyata tanggung jawab sosial perusahaan yang membawa dampak ekonomi besar bagi masyarakat sekitar.
Perubahan signifikan jalan ini terasa hingga ke aktivitas keseharian warga. Salah satunya dialami Hayati, warga Sudimampir Lor Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu, yang setiap subuh rutin melintas untuk berbelanja sayur mayur di Pasar Sukaurip.
Baginya, lebar jalan yang kini 8 meter bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga memperlancar usaha dagangannya.
“Sekarang jalannya lebar, jadi saya bisa lebih cepat sampai ke pasar dan pulang bawa dagangan. Usaha saya jadi lancar,” kata Hayati, Rabu (15/10/2025).
Jalur Sukaurip-Sukareja ini juga memiliki posisi strategis karena tepat berada di depan Kantor Polsek Balongan.
Keberadaan jalan baru tersebut tidak hanya mendukung geliat ekonomi, melainkan juga memperkuat layanan keamanan wilayah. Dengan akses yang lebih lebar dan mulus, mobilitas patroli polisi menjadi lebih efektif.
“Alhamdulillah, jalan depan Polsek Balongan kini mulus dan lebar. Hal ini sangat mendukung kami menjaga keamanan serta kondusifitas wilayah Balongan,” ujar AKP Dedi Wahyudi, Kapolsek Balongan.
Tak hanya warga pasar atau pihak keamanan, para pedagang kecil pun turut merasakan manfaatnya. Deretan usaha kuliner seperti pedagang nasi goreng, sate, martabak, hingga ketoprak kini semakin ramai pembeli.
Mang Sake, penjual sate ayam dan kambing di depan Kantor Desa Sukareja, mengaku omzetnya meningkat sejak pelebaran jalan.
“Sebelumnya kalau hujan, depan warung saya becek dan bikin orang malas mampir. Sekarang jalannya bagus dan kering, orang jadi mudah akses. Alhamdulillah, makin banyak yang beli sate,” ungkap Mang Sake.
Peningkatan fasilitas ini juga berdampak langsung pada sektor pertanian. Jalan baru tersebut dibangun lengkap dengan tembok penahan tanah (TPT) yang sekaligus memperlancar aliran irigasi.
Para petani yang menggarap sawah di sekitar Polsek Balongan kini bisa bernafas lega. Air yang dulu tersendat, kini mengalir lancar ke hamparan padi mereka.
“Saluran air dulu sering mampet, sawah jadi kering. Setelah ada TPT, aliran air jadi lancar dan sawah lebih terjamin,” tutur Surkim, salah satu petani setempat.
Lebih dari sekadar membangun jalan, Kilang Pertamina RU VI Balongan juga memperhatikan aspek lingkungan.
Sebagai kompensasi atas pohon yang terdampak pembangunan bufferzone, perusahaan menanam kembali sebanyak 6.900 bibit pohon di sekitar wilayah proyek. Langkah ini menjadi bukti komitmen perusahaan menjaga keseimbangan alam.
“Indramayu tentu bangga dengan keberadaan Pertamina, dari sektor hulu hingga hilir. Namun kami juga titip pesan agar perlindungan lingkungan tetap diutamakan. Mohon dukungan untuk bersama mencapai visi Indramayu REANG, yaitu Religius, Ekonomi Kerakyatan, Aman, Nyaman, dan Gotong Royong,” ucap H. Syaefudin, Wakil Bupati Indramayu.
Kehadiran jalan baru ini pada akhirnya tidak hanya memperindah wajah desa, tetapi juga membuka peluang baru.
Ekonomi masyarakat bergerak lebih cepat, usaha kuliner bertumbuh, petani mendapat akses irigasi memadai, hingga keamanan wilayah semakin terjaga.
Semua itu merupakan gambaran sinergi antara pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan sosial yang dikelola dengan bijak.
Warga Balongan pun kini menyebut jalan ini sebagai “urat nadi” baru perekonomian lokal. Jalur yang mulus dan lebar memberi harapan bahwa pembangunan yang berpihak pada masyarakat selalu menghadirkan cerita positif.
Seperti kata Hayati, pedagang sayur yang saban hari melintas, “Jalan ini bukan hanya jalan biasa, tapi jalan rezeki bagi kami semua.”