

Acara adat Sedekah bumi (Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Rabu (22/10/2025) menjadi hari yang tak terlupakan bagi ribuan warga Desa Wirakanan, Kecmatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Tradisi tahunan Sedekah Bumi digelar dengan kemegahan yang istimewa, menampilkan pawai hasil bumi yang memukau dan pagelaran Wayang Langen Rahayu dari Kampung Simpang, Desa Kotasari, Kecamatan Pusakanegara, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, bersama dalang Anom Ismani Sujaya Putra dan Sinden Hj. Duniawati, semalam suntuk sebagai puncak rasa syukur atas panen raya.
Sejak Siang hari, kemeriahan sudah menyelimuti Balai Desa Wirakanan, titik awal perhelatan akbar ini. Berbagai hasil bumi, mulai dari aneka padi, tumpeng raksasa setinggi manusia, hingga lauk pauk, sayur dan buah-buahan, dirangkai menjadi gunungan penuh warna. Tumpeng raksasa bukan sekadar hiasan, melainkan simbol kemakmuran dan keberkahan dari bumi.
Pawai Spektakuler: Kereta Kencana dan Simbol Kemakmuran.
Iring-iringan pawai bergerak membelah desa menuju Blok Tipar Penyawar RT 07 RW 01, lokasi utama acara. Dua kereta kencana gagah menarik perhatian, yang pertama dinaiki oleh Kuwu Desa Wirakanan, H. Nurkat Hadikusomo, bersama perwakilan lembaga desa, sementara kereta kencana kedua membawa jajaran Muspika Kecamatan Kandanghaur, termasuk Camat Kandanghaur Rusyad Nurdin, S.T., M.Si., Kapolsek Kandanghaur, AKP Surahmat, S.Sos., dan Danramil 1616/Kandanghaur, Sugiyanto.
"Alhamdulillah, Sedekah Bumi tahun ini sangat spesial. Kami membuat acara yang semegah ini sebagai bentuk rasa syukur karena panen sadon (Musim Gadu/Musim tanam kedua) kita luar biasa, dan harga jualnya tinggi," ujar Kuwu H. Nurkat Hadikusomo sebelum pemberangkatan pawai.
Ia juga menekankan bahwa acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan sosial dan menjadi berkah bagi seluruh masyarakat.
Kemeriahan pawai semakin lengkap dengan penampilan atraktif Marching Band MTs Al Muchlasun dan hiburan karaoke yang spontan menarik sejumlah warga untuk berjoget di sepanjang jalan, menebar saweran, dan menyemarakkan suasana. Seluruh momen ini bahkan disiarkan langsung melalui kanal YouTube resmi Pemdes Wirakanan berkat sentuhan profesional dari DD Production yang menjangkau lebih banyak orang.
Komitmen Bersatu dan Harapan Musim Tanam Subur.
Setibanya di lokasi, rombongan pawai disambut dengan barisan tumpeng yang telah tertata rapi di depan panggung wayang. Setelah acara dibuka, Kuwu Wirakanan menyambut hadirin dan mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak, terutama jajaran Muspika Kandanghaur dan warga masyarakat Blok Tipar atas antusiasme yang luar biasa.
"Banyak yang bertanya, bisakah acara semacam ini dilaksanakan setiap tahun? Jawabannya, InsyaAllah bisa kalau kita bersatu," tegas H. Nurkat Hadikusomo.
Ia juga memaparkan perjuangan petani di Wirakanan yang berada di wilayah terujung pengairan. "Doakan kami mampu mengemban amanah, agar petani Wirakanan bisa terus panen dan desa ini subur makmur." kata H. Nurkat Hadikusomo mengakhiri sambutan.
Menanggapi hal tersebut, Camat Kandanghaur, Rusyad Nurdin, S.T., M.Si, yang didampingi Kapolsek dan Danramil, menyampaikan salam hangat dari Bupati Indramayu, Lucky Hakim dan Wakil Bupati Indramayu, H. Syaefudin.
"Hakikat kegiatan ini adalah perwujudan rasa syukur kita kepada Allah SWT. Semoga tidak hanya panen sadon tahun ini, tetapi masa tanam rendeng (Musim hujan) dan sadon tahun depan hasilnya akan bagus dan panennya luar biasa," harap Camat Kandanghaur, Rusyad Nurdin, S.T., M.Si, sembari mengingatkan pentingnya menjaga keamanan wilayah secara bersama-sama.
Puncak Ritual: Doa Bersama dan Wayang Kulit Semalam Suntuk.
Momen sakral tiba. Lantunan kidung dari Dalang dan dilanjutkan doa bersama yang dipimpin oleh Tarmidi, menciptakan suasana hening dan khidmat. Prosesi dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng. Kuwu Wirakanan, Kapolsek, dan Danramil secara simbolis mengawali pemotongan tumpeng, yang kemudian diteruskan oleh para panitia memotong sebagian tumpeng, lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan. Sebagian warga yang telah usai mengikuti prosesi tumpeng memilih kembali ke kediaman masing-masing, sementara sisanya tetap menunggu di lokasi untuk antrian pemotongan tumpeng oleh panitia.
Setelah ritual adat usai, Malam harinya suasana budaya semakin kental dengan digelarnya pagelaran Wayang Kulit Langen Rahayu tampil memukau, melantunkan kisah pewayangan yang sarat akan nilai-nilai luhur dan petuah kehidupan. Pertunjukan ini menjadi hiburan utama yang ditunggu-tunggu, sekaligus penutup rangkaian Sedekah Bumi yang berhasil menyedot perhatian warga hingga dini hari.
Sedekah Bumi Desa Wirakanan tahun ini bukan hanya perayaan panen, tetapi penegasan komitmen warga Indramayu untuk merawat warisan budaya leluhur, menjadikannya fondasi kokoh dalam menghadapi kemajuan zaman.