Jum'at, 8 Agustus 2025

Hikmah Hari Raya Idul Adha

Hikmah Hari Raya Idul Adha

OPINI
6 Juni 2025, 19:57 WIB

CuplikCom-Hikmah-Hari-Raya-Idul-Adha-06062025200940-Screenshot_20250606_195402_WhatsApp.jpg

Oleh: H. Supendi Samian, SE. MM (Ketua STIDKI NU Indramayu)

Hari Raya Qurban (Idul Adha) merupakan salah satu hari besar dalam Islam yang sarat dengan nilai-nilai spiritual, moral, dan sosial. Ia bukan hanya sekadar perayaan ritual penyembelihan hewan, tetapi juga merupakan momentum refleksi atas ketaatan, ketulusan, dan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah SWT, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Namun lebih dari itu, Idul Adha adalah waktu yang sangat tepat untuk membangkitkan rasa kepedulian sosial dan tanggung jawab kemanusiaan, terutama kepada golongan yang lemah secara ekonomi.

Di tengah realitas sosial yang timpang di mana sebagian masyarakat hidup dalam kelimpahan, sementara yang lain sulit mengakses kebutuhan dasar seperti pangan  ibadah qurban menjadi sarana untuk mengetuk hati orang-orang kaya agar mau berbagi dan hadir secara nyata dalam kehidupan sosial. Pembagian daging qurban kepada fakir miskin, tetangga, dan masyarakat sekitar bukan hanya sekadar sedekah daging, tetapi simbol keberpihakan terhadap keadilan sosial dan solidaritas kemanusiaan.

Dalam perspektif Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja), qurban bukan sekadar amal ibadah individual, melainkan bagian dari sistem sosial Islam yang mendorong lahirnya masyarakat yang peduli, adil, dan berperadaban. Oleh karena itu, pemahaman dan pelaksanaan qurban perlu diarahkan tidak hanya pada aspek ritual semata, tetapi juga pada aspek sosial dan kultural, sesuai dengan semangat Al-Qur’an, hadis Nabi SAW, dan pandangan para ulama.

Kajian ini akan membahas bagaimana ibadah qurban dapat menjadi sarana untuk mengetuk pintu orang kaya agar lebih peka terhadap kondisi masyarakat sekitarnya, serta bagaimana qurban menjadi medium penting dalam membangun sensitivitas terhadap kultur sosial masyarakat, khususnya dalam konteks Indonesia yang kaya akan tradisi dan keberagaman sosial.

1. Makna Sosial dan Spiritual Qurban

Hari Raya Qurban (Idul Adha) bukan hanya ritual keagamaan, tetapi momentum besar dalam Islam yang mengajarkan:

  • Ketundukan kepada Allah (sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS),
  • Kepedulian sosial, terutama kepada kaum dhuafa dan masyarakat miskin,
  • Menggugah hati orang kaya untuk berbagi dan tidak hidup dalam eksklusivitas.

2. Landasan Al-Qur'an

a. Q.S. Al-Hajj: 37

> "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya..."

Allah menegaskan bahwa hakikat qurban bukan pada fisik hewan, tapi niat tulus dan ketakwaan, yang terwujud dalam kepedulian sosial.

Orang kaya tidak cukup hanya menyembelih, tapi harus memiliki kesadaran sosial sebagai buah dari ketakwaan.

b. Q.S. Ash-Shaffat: 102-107

> Kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail yang menjadi simbol pengabdian total kepada Allah, dan menjadi dasar syariat berqurban.

3. Hadis Nabi SAW Tentang Qurban dan Dimensi Sosialnya

a. HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah

> “Tidak ada amal yang lebih dicintai Allah pada hari nahar (Idul Adha) daripada menyembelih hewan qurban...”

Makna:
Qurban adalah amal terbaik, karena tidak hanya ritual tapi mengandung pembebasan sosial lewat distribusi daging kepada yang membutuhkan.

b. HR. Ahmad

“Muliakanlah hari-hari besar Islam dan berbagilah dengan tetanggamu, walau hanya dengan daging qurban...”

Makna:
Menunjukkan bahwa qurban bukan sekadar personal, tapi ada tanggung jawab sosial dan kultural terhadap sekitar.

4. Ulama Aswaja tentang Qurban dan Sensitivitas Sosial

a. Imam Al-Ghazali (Ihya Ulumuddin)

Qurban bukan hanya menyembelih hewan, tapi juga menyembelih keserakahan diri dan ego yang kerap menjauhkan manusia dari empati terhadap fakir miskin.

b. Imam Syafi’i

“Qurban adalah sunnah muakkadah bagi yang mampu. Bila di suatu masyarakat banyak miskin, maka menjadi tanggung jawab sosial yang hampir wajib untuk dilakukan.”

c. KH. Hasyim Asy'ari

Dalam kitab Adabul 'Alim wal Muta'allim, Kiai Hasyim menekankan pentingnya amal sosial dan keseimbangan antara ritual dan muamalah.

5. Mengetuk Pintu Orang Kaya: Hikmah Qurban dalam Kultur Sosial

Hari Raya Qurban seharusnya menjadi momen:

Membangkitkan rasa empati dan tanggung jawab sosial pada orang kaya, yang selama ini hidup nyaman namun acapkali jauh dari problematika masyarakat bawah.

Mewujudkan distribusi ekonomi, lewat pembagian daging qurban yang merata dan adil.

Menumbuhkan kesadaran kultural, karena di banyak daerah, makna qurban sangat dalam bagi masyarakat kecil: hanya saat itulah mereka merasakan daging segar.

6. Peka terhadap Kultur Sosial: Konteks Indonesia

Di banyak desa dan daerah pinggiran:
Daging qurban bukan sekadar makanan, tapi simbol kehadiran dan perhatian orang berada kepada masyarakat kecil.

Maka, qurban bukan hanya ritual personal, tetapi kewajiban moral dan kultural, sebagaimana maqashid syariah: menjaga jiwa, harta, dan keseimbangan sosial.

7. Penutup: Qurban sebagai Jalan Peradaban Sosial

Hari Raya Qurban adalah:

  • Panggilan hati bagi yang mampu,
  • Ujian iman dan kepekaan sosial,
  • Simbol cinta yang konkret kepada sesama, sebagai implementasi ajaran rahmatan lil ‘alamin.

Hari Raya Qurban bukan sekadar ritual penyembelihan hewan, melainkan simbol ketaatan dan kepedulian sosial yang mendalam. Ia mengingatkan umat Islam bahwa keberagamaan sejati bukan hanya terletak pada ibadah-ibadah formal, tetapi juga pada sejauh mana seseorang mampu menebar manfaat dan keadilan sosial kepada sesama. Dalam konteks ini, orang-orang kaya dan berkecukupan memiliki peran strategis dan tanggung jawab moral untuk menjadi agen kepedulian dan keseimbangan sosial, sebagaimana dituntunkan dalam Al-Qur’an dan sunnah Nabi SAW.

Semangat qurban seharusnya mengetuk pintu hati para aghniya (orang-orang kaya), mengajak mereka keluar dari zona nyaman dan melihat realitas masyarakat miskin yang kerap terpinggirkan. Melalui ibadah qurban, nilai-nilai solidaritas sosial, distribusi kekayaan, dan kepedulian kultural terhadap kondisi sekitar dapat dibangun dan diperkuat. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip Aswaja yang menjunjung tinggi keadilan sosial dan kemaslahatan umat dalam bingkai moderasi, keseimbangan, dan kasih sayang.

Akhirnya, qurban adalah ibadah yang sarat makna, bukan hanya dalam dimensi ubudiyah (penghambaan kepada Allah), tetapi juga dalam dimensi insaniyah (kemanusiaan). Menunaikannya dengan penuh kesadaran sosial dan tanggung jawab kultural adalah bentuk nyata dari Islam yang rahmatan lil ‘alamin membawa rahmat dan kemaslahatan bagi seluruh umat manusia. ***


Penulis : Opini
Editor : Almak

CURHAT RAKYAT

Kemenparekraf Gandeng Merry Riana Group Tingkatkan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menjalin kerja sama dengan Merry Riana Group dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif. Kolaborasi ini bermula dari kunjungan Menteri Pariwisata dan E

Workshop Gerabah Sitiwinangun Kabupaten Cirebon

Sitiwinangun adalah nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Desa ini sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar dan masih bertahan di wilayah Kabupaten Cirebon. Dapat dikatakan kerajinan gerabah Sitiwi

Rilis Lagu Terbaru, Miss Merry Riana Ungkap Fakta

Fakta mengejutkan terungkap dari Miss Merry Riana. Siapa sangka Entrepreneur, Investor dan Content Creator ini menyanyikan sebuah lagu rohani? Berawal di akhir bulan Januari 2023, pada saat itu Produser Impact Music Indonesia, Alberd Tanoni meminta Ms

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128
Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu
layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah
Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.