"Ini merupakan film kelanjutannya," kata pemimpin Partai Pembebasan itu seperti dikutip Guardian, Senin (20/4/2009).
Dilanjutkannya, film itu akan berisi peringatan melawan ancaman Islam, yang dalam pandangannya, seharus Islam diposisikan sebagai agama yang memberi kebebasan dalam berbicara. Film itu direncanakan selesai akhir tahun ini.
Film Fitna sendiri menuai protes dari kelompok Muslim Eropa dan internasional. Film itu berisi interpretasi Wilders mengenai isi Alquran yang dapat memprovokasi kelompok Muslim tertentu melakukan aksi teror, seperti terjadi pada 11 September 2001 di Amerika Serikat.
Film berdurasi 17 menit itu pertama dirilis di internet dalam bahasa Inggris dan Belanda Maret tahun lalu.
Film itu juga sempat mengundang kecaman Al Qaida dan mengeluarkan ancaman bunuh terhadap Wilders. Berkaitan dengan hal itu Wilders sempat ditolak kedatangannya ke Inggris awal tahun ini. Pemerintah Inggris menganggap, kedatangan Wilders akan memicu teror dan mengancam stabilitas negara.
Wilders yang partainya menguasai sembilan dari 150 kursi di parlemen Belanda, mengatakan film itu juga ditujukan bagi kaum imigran Muslim di Eropa dan Amerika Serikat. "Kita seharusnya lebih banyak bertindak daripada bertahan," kata Wilders kepada Reuters. Namun dia menyatakan, film itu tak bermaksud menyerang kaum Muslim.