Acara pembukaan langsung dibuka dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam upacara yang dilakukan dilapangan Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat.
Ahmad Heryawan menyampaikan, program TMMD merupakan keterpaduan antara TNI dan pemerintah, yang dilaksanakan bersama-sama masyarakat sebagai suatu perwujudan kemanunggalan.
"Selain itu, TMMD juga merupakan upaya terobosan dalam rangka percepatan pelaksanaan pembangunan di perdesaan, karena sasaran kegiatan TMMD seringkali berupa upaya menembus keterisolasian suatu wilayah dan komunitas masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan, implementasi kemanunggalan komponen TNI, aparat pemerintah di semua tingkatan bersama-sama dengan masyarakat dalam kegiatan TMMD, diarahkan untuk mendinamisasikan pertumbuhan desa, terutama sasaran yang langsung menyentuh kebutuhan rakyat," tuturnya.
Aher menjelaskan, hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk membangkitkan kembali dan memperteguh kepercayaan dirimasyarakat atas kemampuannya.
"Serta melakukan langkah-langkah dalam rangka peningkatan ketersediaan dan kualitas infrastruktur khususnya di perdesaan, gunapeningkatan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
Sementara, Bupati Indramayu melalui Kabid Informasi dan Komunikasi Publik pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Indramayu, Nana Pasae menungkapkan, TMMD ini diharapkan bisa merubah Desa Dadap menjadi desa yang lebih baik lagi kondisinya dari yang sudah ada saat ini.
"Pasalnya berbagi program akan dicurahkan di desa tersebut baik itu infrasruktur maupun pembangunan non fisik seperti pelatihan dan juga lainnya," katanya.
Dia menjelaskan, selama ini kondisi lingkungan Desa Dadap yang berada dipinggir pantai ini kondisinya memperihatinkan karena banyak sampah dan lainnya.
"Maka dengan TMMD ini kita berharap infrastruktur, budaya dan perilaku masyarakat yang negative bisa berubah," tandasnya.
Dirinya menambahkan, dari berbagai program akan dilaksanakan diantaranya hotmix dan pengaspalan jalan, rehab jembatan poros, normalisasi saluran irigasi, pembuatan JITUT, PJU, pengadaan sarana olahraga, plesterisasi, rehab rumah tidak layak huni, pembangunan pos kamling, dan lainya.
"Sementara untuk kegiatan non fisik yaitu penyuluhan tentang HIV/AIDS, pelatihan pengolahan ikan, pengadaan jarring untuk nelayan, pelaynan kontrasepsi dan pembinaan ketahanan keluarga, sosialisasi tentang budaya pariwisata, sosialisasi tentang trafficking dan KDRT, pelatihan berbasis kompetensi bidang otomotif, pelatihan tentang jaringan internet dan dokumentasi video, pelatihan industry rumah tangga, dan lainnya," pungkasnya.