
Seluruh kecamatan se Kabupaten Indramayu ikut meriahkan festival ini, masing-masing kecamatan menampilkan kreasi seni yang berbeda, setiap kecamatan memiliki tradisi yang tidak sama. Dari Sampyong, Singa Depok (sisingaan), Sandiwara (wayang orang khas Indramayu), Wayang Kulit hingga Berokan.
Anna Sophanah bupati Indramayu mengatakan, dipilihnya budaya ngarot yang berasal dari asli masyarakat kecamatan Lelea ini bermaksud agar budaya asli Indramayu mudah di kenal oleh daerah lain.
"Kita pilih ngarot supaya setiap orang di luar kabupaten Indramayu, dengar kata ngarot yang di ingat ya Indramayu," tuturnya, Rabu (07/10/15) bertepatan dengan hari jadi Indramayu.
Masih kata Anna, 31 kecamatan se Indramayu menampilkan masing-masing kesenian yang berbeda-beda, dengan harapan bisa menarik pelancong agar datang ke Indramayu.
"Dalam rangka mempromosikan budaya kesenian yang dimiliki Indramayu kedaerah lain, agar masyarakat di luar kota mengetahui bahwa di kabupaten Indramayu memiliki banyak kesenian diantara nya ngarot ini," tutup-nya.