Rabu, 12 November 2025

Nelayan Subang dan Rembang Siap Cabut Rumpon Tanam

Nelayan Subang dan Rembang Siap Cabut Rumpon Tanam

SOSIAL
29 Mei 2013, 18:00 WIB
Cuplik.Com - Bandung - Ratusan nelayan Indramayu mendatangi Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Barat pada Rabu (29/05/13). Mereka meminta agar DKP memfasilitasi musyawarah terkait konflik yang terjadi sabtu kemarin. Konflik ini dipicu oleh nelayan Rembang yang memakai alat tangkap berupa pursin atau rumpon are-are, atau disebut juga rumpon tanam.

Nelayan Indramayu tidak terima, karena rumpon tanam ibarat ranjau yang merusak jaring yang mereka pakai. Rumpon diperbolehkan selama yang dipakai merupakan rumpon kewer, atau rumpon yang dibawa pulang kembali. Mereka banyak menemukan rumpon tanam ini di daerah Subang.

"Sesuai Inpres 15 tahun 2012 tentang perlindungan nelayan, penggunaan alat tangkap yang membahayakan nelayan lain mestinya dicegah," ungkap Ono Surono, Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Barat, dalam musyawarah itu.

Ono mengatakan bahwa sebelumnya pun telah ada kesepakatan yang ditempuh secara kekeluargaan. Namun soal rumpon ini terjadi lagi. Ia menyesalkan jika para nelayan pemakai rumpon tanam ini mengulangi kesalahan mereka.

"Seharusnya pula pihak dinas proaktif soal perijinan. Nelayan Rembang tak usah jauh-jauh membuat ijin penangkapan ke Jawa Barat, cukup antar dinas saja," lanjutnya.

Sementara pihak nelayan Subang yang diwakili Fandi Afandi, menduga bahwa persoalan ini terjadi akibat kurang komunikasi.

"Kami kurang di peralatan komunikasi, sehingga masalah ini bisa terjadi. Seharusnya ini menjadi domain Kemenkominfo," ungkap Fandi, yang juga Ketua HNSI Subang.

Dalam pertemuan tersebut, nelayan Rembang meminta maaf kepada nelayan Indramayu. Mereka siap mencabut rumpon yang ada.

"Mohon komunikasi saja. Jika ada rumpon tanam yang tertinggal, silahkan lapor kepada kami," ungkap Yoto, nelayan Rembang.

Pihak DKP, yang diwakili Dede Sunendar, Kabid Perikanan Tangkap, masih meminta waktu untuk menertibkan rumpon ini. Ia berkilah jika penyelesaian rumpon butuh sumber daya dan waktu yang tidak sedikit.

Penulis :
Editor :

Tag :

CURHAT RAKYAT

Workshop Gerabah Sitiwinangun Kabupaten Cirebon

Sitiwinangun adalah nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Desa ini sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar dan masih bertahan di wilayah Kabupaten Cirebon. Dapat dikatakan kerajinan gerabah Sitiwi

Ikan gurame terbesar sedunia di Bandung

Ikan gurame ini saya pelihara dari seukuran silet hingga besar seperti ini dalam waktu 5 tahun. Ikan gurame ini jenis bastar & berkelamin betina.

Kemenparekraf Gandeng Merry Riana Group Tingkatkan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menjalin kerja sama dengan Merry Riana Group dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif. Kolaborasi ini bermula dari kunjungan Menteri Pariwisata dan E

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128
Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503
layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah
Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu