Indramayu - Sebagai salah satu pusat pembangunan ekonomi di wilayah pantura, Indramayu seharusnya bisa membuat masyarakatnya hidup sejahtera. Namun beberapa kasus korupsi yang terkuak, membuat masyarakat Indramayu tidak bisa menikmati hasil pembangunan. Hal itu terungkap dalam diskusi publik sebagai rangkaian kunjungan Teten Masduki di Indramayu.
Bertempat di Bojongsari, Indramayu, Teten Masduki berbicara tentang persoalan korupsi di Jawa Barat. Pendiri LSM anti korupsi Indonesia Corruption Watch (ICW) ini mengungkapkan jika Jawa Barat menempati provinsi ke 2 yang memiliki aliran dana yang paling mencurigakan. Data itu Teten kutip dari PPATK.
Pria lulusan UPI Bandung (dulu IKIP. Red) ini pun menyinggung soal kepemilikan saham pemerintah provinsi Jawa Barat di Bank Jabar yang mencapai empat kali lipat APBD Jawa Barat. Jika dana sekitar 30 trilyun itu digunakan untuk kepentingan masyarakat, tambah Teten, tentu kesejahteraan masyarakat bakal meningkat.
"Langkah kongkritnya tentu saja, pertama, meningkatkan usaha kecil menengah dan memberikan kredit lunak dari Bank Jabar kepada pelaku industri manufaktur tersebut," ungkap Teten, saat menjawab pertanyaan peserta.
Dalam diskusi yang ditengahi oleh Oushj Dialambaq, pegiat anti-korupsi Indramayu, hadir puluhan kader PDIP dan aktivis Indramayu.