Hal itu direalisasikan oleh sebagian aktivis pada rapat aliansi lanjutan dari berbagai perwakilan elemen organisasi di Indramayu, membentuk aliansi Barisan Oposisi Rakyat (BOR) Indramayu, di Kampus Universitas Wiralodra (Unwir) Minggu (20/11).
"Makin memudarnya politik Oposisi dalam membangun gerakan sosial-politik berbasis massa-rakyat di kalangan aktivis dan organisasi massa demokratis, menjadi analisa utama lahirnya Barisan Oposisi Rakyat (BOR) Indramayu yang siap 'menggoyang' kondisi saat ini," ujar salah satu pelopor, Sahali SH.
Rapat tersebut dipimpin oleh Hamzah Fansuri dari PMII (Kordum SEPPUR), juga dihadiri oleh Direktur FORKABUMI Hero Gunawan, Direktur PBHBM Indramayu Dewi Nurmalasari, perwakilan dari KMDHI, Rojak. Dalam rapat konsolidasi itu juga, hadir beberapa organisasi massa (Ormas) dan wakil-wakil LSM anggota aliansi SEPPUR dari berbagai sektor antara lain Buruh, petani, nelayan, pemuda, dan mahasiswa.
Sedangkan lembaga yang sudah bergabung, diantaranya adalah SBI (Serikat Buruh Indramayu), PBHBM (Pos Bantuan Hukum Berbasis Masyarakat) Indramayu, FNB, PMII Indramayu, KAMMI, KMDHI, IRBA (Ikatan Remaja Balongan), PEMERSATU, BEM UNWIR, dan FORKABUMI.
Sahali -juga sebagai pengamat politik dan hukum di wilayah tiga Cirebon itu- mengungkapkan, bahwa Agenda konsolidasi kali ini untuk mendengarkan pandangan masing-masing lembaga atau sektor yang bersepakat untuk membangun Gerakan Oposisi di Indramayu.
"Sehingga tidak hanya sekedar 'Komite Aksi', tapi lebih jauh sebagai barisan oposisi gerakan Sosial-Politik Indramayu. Selanjutnya akan mendetailkan serta membahas platform perjuangan Barisan Oposisi, yaitu Mewujudkan Reforma Agraria Sejati, Keadilan Ekologis, penegakan hukum, Industrialisasi Nasional dan merambah ke daerah, Demokrasi Ekonomi serta Pemenuhan dan Penghormatan Hak Asasi Manusia. Lalu, menentukan waktu untuk pertemuan rapat agenda strategis Barisan Oposisi Rakyat Indramayu ke depannya," papar advokat muda itu.
Terkait dengan struktur BOR Indramayu itu, saat ini belum terbentuk, meski begitu, dalam rapat tersebut sudah disepakati bahwa aliansi tersebut akan dipimpin oleh seorang Sekjen dan terdapat beberapa Biro dan Sektor, antara lain: Biro organisasi, Biro Ekonomi, Biro pokitik, lalu ada Sektor Petani, sektor Buruh dan Sektor Nelayan.