
Genap sebulan lalu, gempa berkekuatan 9,0 SR di bawah laut mengguncang Negeri Matahari Terbit. Gelombang tsunami yang tingginya mencapai 10 meter menghantam pesisir utara-timur dan memicu krisis nuklir terbesar pertama dalam 25 tahun terakhir.
Warga di seluruh negara tersebut diharapkan mengheningkan cipta sejenak pada pukul 14.26 waktu setempat atau 12.46 WIB siang ini. Waktu tersebut merupakan momen gempa 9,0 SR terjadi. Tragedi ini yang terburuk di Jepang sejak Perang Dunia II.
Sebanyak 13 ribu orang dinyatakan tewas dan 15 ribu lainnya masih hilang. Tim penyelamat memprediksikan, ribuan orang tersapu ombak ke laut dan kemungkinan besar takkan pernah ditemukan. Sementara Perdana Menteri (PM) Naoto Kan mengungkapkan janjinya untuk rakyat.
"Pemerintah akan mengerahkan semampunya untuk membantu anda semua. Kami takkan pernah meninggalkan anda," demikian Kan, dalam sebuah siaran radio setelah berkunjung ke Kota Ishinomaki yang telah rata dengan tanah.
Sejak tragedi 11 Maret, Kan baru dua kali berkunjung ke wilayah bencana. Namun ia membuat sejumlah pernyataan dan tampil dalam wawancara di televisi. "Kami akan bekerja secepat yang kami bisa," tukasnya.