
Mohsen Namjoo yang dijuluki "Bob Dylan-nya Iran", dianggap pengadilan telah melakukan pelecehan terhadap Alquran dengan melagukan ayat-ayat di dalamnya. Vonis dijatuhkan melalui pengadilan inabsentia. Namjoo sendiri tinggal di Wina, Austria.
"Namjoo telah ?melecehkan kesucian' dan melakukan ?menertawakan serta melecehkan' Alquran," kata Abbas Sakimi Namin, seorang cendekiawan Iran kepada surat kabar Etemad Melli dan dikutip Guardian, Kamis (16/7/2009).
Lagu itu sebenarnya sudah direkam Namjoo sejak empat tahun lalu.
Pada September tahun lalu, Namjo pernah menyatakan permintaan maaf kepada ibunya, tokoh agama, dan rakyat Iran, karena telah merekam lagu itu. Di surat dia menyebut dirinya korban "pihak yang tidak berwenang" dan akan menuntut siapa pun yang menyebarkan lagunya di internet.
Julukan Bob Dylan-nya Iran pertama kali diberikan surat kabar The New York Times pada 2007. Dylan memainkan setar, alat musik petik khas Iran. Namjoo meninggalkan Iran sejak pemerintah melarangnya tampil terkait lagu-lagunya yang dianggap controversial. Kaser dan CD-nya juga dilarang beredar di Iran, meski stasiun radio masih diizinkan memutar lagunya secara terbatas.
Pengacara Namjoo yang juga saudaranya, Hamid, menolak putusan pengadilan itu dan akan mengajukan banding.