"Berdasarkan ramalan ekonomi, kami tidak akan melampaui batas tertinggi defisit hingga 2013 atau 2014," kata Steinbrueck seperti yang dilaporkan harian Frankfurter Allgemeine Zeitung. Kebijakan utang besar ditempuh Berlin untuk mengatasi resesi terburuk dalam dekade. Berdasarkan aturan UE, defisit negara anggota tidak boleh melebihi 3 persen dari produk domestik bruto (PDB) dan utang publik tidak boleh melebihi 60 persen PDB.
Steinbrueck menjelaskan, defisit Jerman tahun ini akan berada di angka 4 persen dari PDB. Pada 2010 defisit akan naik mendekati 6 persen. Dia mengharapkan, UE mengubah prosedur pembatasan defisit akhir tahun ini atau awal 2010. Dia menambahkan, sebagian besar dari 27 negara anggota UE akan melanggar aturan sebagai konsekuensi perang melawan krisis ekonomi global. Sebelumnya, Komisi Eropa mengumumkan 20 negara anggota UE akan melewati batas aturan defisit 3 persen tahun ini.
Steinbrueck mengingatkan,defisit publik Irlandia melonjak menjadi 14 persen akibat resesi.Sementara defisit Inggris berada di level 10-12 persen. Steinbrueck menjelaskan, negaranya mengalami dampak resesi yang lebih besar dibandingkan negara maju lainnya. Ekspor yang menjadi tumpuan ekonomi ambruk terkena badai resesi global. "Resesi ini menghantam Jerman lebih keras dari yang kita perkirakan," ujar dia. "Tidak ada negara yang mendapat dampak langsung sekuat Jerman saat kondisi terburuk terjadi pada ekonomi global. Sekitar 45 persen PDB kami bergantung pada ekspor, bandingkan dengan di Amerika Serikat (AS) sebesar 10-12 persen dan Jepang 20- 25 persen."
Dia memaparkan, utang baru Jerman pada 2010 akan melonjak dua kali lipat menjadi 86,1 miliar euro, bahkan tidak menutup kemungkinan menjadi 100 miliar euro jika memperhitungkan kebijakan antisipasi krisis. Anggaran belanja Jerman telah disetujui kabinet pada Rabu 24 Juni lalu. Anggaran ini akan diamandemen pemerintahan baru hasil Pemilu 27 September 2009.
Steinbrueck mendesak, pemerintahan baru harus kembali pada jalur fiskal lama setelah resesi selesai."Setelah krisis,Jerman harus kembali pada jalan lama," harap dia. Di Frankfurt, Bank Sentral Eropa (ECB) melaporkan telah mengucurkan pinjaman sebesar 444,24 miliar euro (USD662,67 miliar) dengan jangka waktu satu tahun ke bank komersial. Ini adalah rekor pinjaman ke bank konversial. Rekor ECB sebelumnya adalah 348,6 miliar euro dalam bentuk pinjaman dua minggu di 18 Desember 2007.
Saat itu,krisis melanda bank komersial akibat guncangan neraca. Analis Uni Credit mengharapkan ECB menurunkan suku bunga pinjaman jangka panjang ke bank komersial. "Kucuran utang jangka pendek ke bank komersial juga harus diturunkan," kata Uni Credit. Jika hal itu terjadi, kata Uni Credit, maka suku bunga secara keseluruhan akan turun. Ini akan menjawab permasalahan lemahnya pemulihan resesi.
Saat ini, ECB enggan menerapkan kebijakan moneter yang lebih longgar seperti yang dilakukan Bank Sentral Amerika (The Fed) dan Bank Sentral Inggris (BOE).Kebijakan The Fed dan BOE yang ditolak ECB adalah mencetak uang untuk membeli surat utang pemerintah. Namun, ECB tetap menggelontor dana segar melalui kucuran pinjaman yang saat ini diperpanjang menjadi 371 hari atau 12 bulan dari satu minggu hingga enam bulan di masa lalu.
Analis mengharapkan ECB membuat loncatan kebijakan dengan menurunkan bunga pinjaman tak terbatas jatuh tempo satu tahun.