Cuplik.Com - Brussel: Penandatanganan Piagam Energi bersejarah, sebagai kerangka kerjasama dan asistensi multilateral di sektor energi. Indonesia ikut berperan dan mendukung serta menjadi observer di dalamnya.
Penandatanganan Energy Charter Declaration/ECD (Deklarasi Piagam Energi) berlangsung di Ruang Garuda KBRI (18/6/2009) oleh Sekjen Dewan Energi Nasional (DEN) Novian Moezahar Thaib mewakili pemerintah Indonesia dan utusan Netherlands Energy Jan Meinte Postma mewakili pemerintah Belanda sebagai depository country.
Peristiwa bersejarah tersebut dihadiri oleh Dubes RI Nadjib Riphat Kesoema, Deputi Perwakilan Tetap Belanda untuk Uni Eropa Peter Kok, Sekjen Piagam Energi Dubes Andre Mernier, kalangan diplomatik di Belgia, beberapa negara anggota Piagam Energi, serta delegasi yang sedang menghadiri ASEM Conference on Energy di Brussel.
Dalam pidato sambutannya, Sekjen DEN Novian mengatakan bahwa Indonesia diberkati dengan berbagai sumber energi fosil dan non-fosil, namun selama ini Indonesia terlalu bergantung kepada minyak bumi.
"Oleh karena itu, Presiden RI telah mengamanatkan sejumlah capaian untuk tahun 2025, yang bertujuan untuk memaksimalkan keamanan pasokan energi secara berkelanjutan dan sesuai dengan Millenium Development Goals,” demikian Novian, seperti disampaikan Sekretaris III Pensosbud/Diplik Royhan N. Wahab kepada detikcom malam ini atau Senin (22/6/2009) WIB.
Selain sebagai kerangka kerjasama dan asistensi, piagam ini bertujuan untuk mendorong terciptanya perdagangan energi yang bebas, fasilitasi investasi lintas batas, dan promosi efisiensi energi antarsesama negara anggota.
Dalam pelaksanaannya, piagam tersebut mengatur bahwa kedaulatan negara, pasar terbuka dan pembangunan berkelanjutan merupakan prinsip-prinsip dasar yang tidak dapat diganggu gugat.
Disambut Baik
Utusan Netherlands Energy Jan Meinte Postma mewakili pemerintah Belanda dalam pidatonya menyambut baik aksesi Indonesia sebagai observer.
Postma mengatakan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam Piagam Energi merupakan kesempatan untuk memaksimalkan potensinya. Di samping itu juga menguatkan industri energi nasional, menarik investasi asing, menguatkan upayanya dalam diversifikasi sumber energi dan meningkatkan peran diplomasinya.
“Pemerintah Belanda akan senantiasa mendukung Indonesia dalam upayanya untuk memanfaatkan kesempatan tersebut dalam kerangka Piagam Energi,” demikian Postma.
Sementara itu Dubes RI Nadjib Riphat Kesoema menyampaikan bahwa proses penandatanganan yang ikut didukung oleh Australia, Jepang dan Yordania ini merupakan suatu peristiwa bersejarah yang sangat menggembirakan dan menandai sebuah perjalanan panjang untuk melihat kemungkinan bagi Indonesia dalam proses terebut. ”Aksesi ini adalah sebuah babak baru bagi Indonesia untuk melihat kemungkinan dan peluang kerjasama internasional di sektor energi,” tandas Nadjib. Menguntungkan Secara terpisah, Sekjen Piagam Energi Dubes Andre Mernier mengatakan bahwa penandatanganan yang dilakukan Indonesia tidak hanya akan memberikan keuntungan bagi Indonesia semata, namun juga bagi negara-negara anggota Piagam Energi lainnya.
"Ini merupakan kerangka kerjasama menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat," tegas Mernier.
Aksesi Indonesia ini akan memberikan beberapa keuntungan bagi Indonesia, antara lain memberikan hak kepada Indonesia untuk ikut hadir dalam setiap pertemuan, menerima dan mendapatkan dokumen-dokumen terkait, serta ikut berpartisipasi dalam working debates yang dilaksanakan dalam kerangka piagam.
Di samping itu, status observer tersebut bersifat tidak mengikat, tidak dipungut biaya dan menawarkan program secondment (magang) di Sekretariat Piagam Energi di Brussel bagi observer yang berminat.
Sementara Sekretaris III Pensosbud/Diplik Royhan menjelaskan bahwa tujuan diberikan status observer tersebut adalah agar Indonesia mendapatkan kesempatan untuk mengenal dan memahami Piagam Energi secara lebih mendalam.
"Dan pada akhirnya akan dapat mendukung upaya Indonesia untuk memenuhi permintaan energi nasional melalui pengembangan sumber daya energi dan energi alternatif yang hemat dan dapat diandalkan," demikian Roy.