

(Cuplikcom/Ist)
Cuplikcom - Lampung Selatan - Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Itulah perasaan pahit yang dirasakan pasangan suami istri Dedi Efendi (45) dan Armanah (45), warga Dusun 8 Muara Balak, Desa Ketapang, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan, setelah rumah mereka hangus terbakar pada Senin sore (3/11/2025).
Di antara puing-puing rumah yang telah menjadi abu, Dedi berusaha tegar menerima kenyataan pahit itu. Sementara sang istri, Armanah, masih tampak terpukul dan kerap melamun di rumah tetangga yang kini menjadi tempat sementara mereka berteduh.
Silih berganti warga berdatangan memberikan dukungan dan rasa simpati atas musibah yang menimpa pasangan tersebut.
Dedi, yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan sekaligus menjabat sebagai Kepala Dusun 8 Muara Balak, dikenal aktif mengikuti kegiatan desa di bawah kepemimpinan Kepala Desa Hamsin. Ia menceritakan kronologi kebakaran yang terjadi begitu cepat.
“Sebelum kejadian, saya baru pulang dari kantor desa sekitar jam satu siang dan berencana istirahat karena sakit kepala. Istri saya keluar ke Desa Bangunrejo untuk mengambil pesanan HP,” ujar Dedi saat ditemui, Selasa sore (4/11/2025).
Tak lama setelah tertidur, Dedi terbangun karena mendengar suara letupan keras di atap rumahnya. “Saya kira suara hujan deras, ternyata rumah tetangga saya, Sariman, sudah terbakar. Api cepat menyebar karena angin kencang,” katanya.
Dedi sempat menyelamatkan sepeda motor miliknya, namun api dengan cepat menjalar ke ruang tengah. “Saya mau ambil HP dan uang istri, tapi api sudah besar. Semua hangus dalam waktu sekitar 10 menit. Saya sampai pingsan,” tuturnya dengan nada lirih.
Dalam kebakaran itu, seluruh harta benda ikut musnah, termasuk HP, TV, dua mesin ketinting, perabotan rumah tangga, pakaian, dan dokumen penting seperti sertifikat tanah, ijazah, dan buku raport anak. Tak hanya itu, uang warisan milik istrinya senilai Rp100 juta serta dana lain total sekitar Rp120 juta juga turut terbakar.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi mengenai penyebab pasti kebakaran. Namun, dugaan sementara menyebutkan korsleting listrik dari rumah Sariman sebagai pemicu api. Total kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Sejumlah OPD Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan bersama pihak Kecamatan Ketapang dan Pemerintah Desa Ketapang telah meninjau lokasi dan memberikan bantuan awal kepada korban.
Kini, Dedi dan keluarganya menumpang di rumah tetangga. “Semuanya hilang, kami kembali mulai dari nol. Hanya pakaian di badan dan motor yang tersisa. Saya berharap ada perhatian dari pemerintah agar bisa kembali membangun rumah,” ujarnya penuh harap.
Sementara itu, saat dihubungi awak media melalui pesan WhatsApp untuk dimintai keterangan lebih lanjut, Kepala Desa Ketapang, Hamsin, belum memberikan tanggapan hingga berita ini diterbitkan. (Adi)