
"Saya masih sibuk dengan penguatan teman-teman buruh yang hari ini aspirasi dan kepentingannya belum juga terwujud secara konkret. Jangan-jangan kalau jadi anggota legislatif tahun depan, malah lupa dengan asal-usul ekonomi-politik saya, yaitu kaum buruh," ujar Kholik
Kholik mengatakan bahwa mengawal aspirasi buruh di parlemen memang perlu, bahkan penting. Namun pria Sarjana Ekonomi ini mengatakan dia lebih merasa betah dan nyaman di lingkungan buruh yang fair dan tanpa tedeng aling-aling ketimbang di dunia politisi yang apapun serba mendua dan setengah hati.
"Jika buruh berkata akan mendukung sesuatu, itu berarti dukungannya bersifat penuh dan utuh. Tapi jika politisi yang mengatakan "mendukung" sesuatu maka dukungan itu bisa mengundang banyak penafsiran. Politisi ini mirip penyair. Kalimatnya serba bersayap," kata Kholik