Massa menuntut tolak kekerasan terhadap perempuan dan lindungi hak-hak konstitusi perempuan.
"Menuntut Pemda dalam hal ini untuk melakukan perlindungan terstruktur terhadap TKW Indramayu," ujar Ketua GMNI Indramayu, Dede Irawan kepada cuplik.com.
Ia menilai, Pemda Indramayu belum melakukan perlindungan dan keterlibatan perempuan secra kualitatif, Pemda dianggap hanya melibatkan perempuan secara kuantitaif. Sehingga sosok perempuan hanya dijadikan sebagai objek kekerasan.
"Emansipasi bukan sekedar kuantitaif jabatan akan tetapi kualitatif peranan perempuan. Selama ini belum ada peranan maksimal dari Pemda dalam menangani kasus-kasus keperempuanan," jelasnya.
Ia memaparkan, Indramayu sebagai lumbungnya Tenaga Kerja Wanita (TKW) baik di dalam maupun luar negeri, masih sering ditemui banyaknya kasus yang menimpa perempuan.
Padahal, lanjutnya, Indramayu dipimpin oleh sosok perempuan.
"Emansipasi bukan sekedar jabatan strategis, Akan tetapi pernanan strategis yang kualitatif," pungkasnya.
Rute aksi demonstrasi mulai dari kampus Universitas Wiralodra (Unwir) dan berorasi di bunderan Kijang Indramayu.