Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jumhur Hidayat di Batam mengetahui upaya pengiriman calon TKI tidak resmi asal Madura dan beberapa daerah di Jawa Timur.
"Setelah meninggalkan Hang Nadim Batam menuju Pelabuhan Internasional Batam Centre dengan menggunakan mobil, mereka dibuntuti petugas dan langsung ditangkap sekeluar dari kawasan bandara. Mereka langsung dibawa ke penampungan sementara BNP2TKI di Batam Centre," ujarnya, seperti dilansir Antara Senin (16/1/12).
Rencananya mereka hendak ke Malaysia tanpa memiliki dokumen lengkap, kecuali paspor, papar Jumhur. "Kami masih terus melakukan pemeriksaan, setelah selesai mereka akan dipulangkan ke daerah masing-masing. Semua biaya ditanggung pemerintah," jelas suami dari runner up “Puteri Indonesia 2001”, Alia Febyani Prabandari.
Namun sayangnya Jumhur tidak berhasil menangkap para tekong yang hendak mengirim mereka ke Malaysia. "Tidak ada tekong yang diamankan, mereka terlanjur kabur setelah ada penggerebekan," ucapnya.
Masih katanya, Batam tempat penyelundupan TKI ilegal kebeberapa negara ASEAN dan Timur Tengah. "Kami akan berkoordinasi dengan Polda Kepulauan Riau dan Polresta Batam Rempang galang (Barelang) untuk melakukan pengawasan terhadap pintu-pintu keluar TKI tidak resmi di Kepri,"tandasnya.
Alumnus teknis fisika ITB 1998 ini menegaskan, Batam yang berada di perbatasan yang berada diperbatasan dengan Malaysia dan Singapura dinilai perlu pengawasan khusus.