Rabu, 25 Juni 2025
Seperti yang dicuplik dari Mashable, para peretas memanfaatkan celah keamanan di Microsoft Windows untuk menginfeksi komputer pengguna dengan virus bernama Duqu.
"Kami saat ini sedang bekerja untuk memperbaiki masalah ini, dan segera akan merilis sebuah update keamanan untuk para pelanggan," ujar pihak Microsoft dalam sebuah pernyataan.
Virus Duqu yang pertama kali ditemukan pada Oktober oleh Symnatec tersebut, diperkirakan oleh para ahli ke depannya akan menjadi ancaman terbesar keamanan internet. Dugu memiliki beberapa kode yang sama dengan Stuxnet, namun Duqu memilki kemampuan mengumpulkan data dari pihak agensi dan korporat besar.
Pihak Symantec mengatakan bahwa Duqu dibuat sengaja untuk menginfeksi sistem melalui dokumen Microsoft Word yang sudah terjangkit software 'jahat' setelah dibuka.
Serangan virus Duqu saat sudah dikonfirmasi kehadiran di beberapa negara termasuk Perancis, Belanda, Swiss, India, Iran, Ukraina, Sudan dan Vietnam.
