
Banjir merendam sedikitnya 200 rumah di kelurahan tersebut akibat melupanya Sungai Oesao. Tidak hanya itu, banjir juga merendam sekira 900 hektare lahan pertanian warga serta menghanyutkan ratusan hewan peliharaan.
Banjir yang melanda wilayah itu terjadi mendadak, sehingga warga terlambat menyelamatkan barang-barang berharga mereka. Bahkan, sebagian warga harus dievakuasi dari lokasi banjir yang mencapai 1,5 meter itu.
"Banjir melanda sejak pagi sehingga kita tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga yang ada," kata Kepala Desa Oesao, Filipus Saduk kepada wartawan, Rabu (20/4/2011).
Dalam sepekan ini, menurut Filipus, banjir sudah melanda wilayah kecamatan Kupang Timur sebanyak dua kali. Namun, banjir kali ini lebih parah dari sebelumnya.
Sementara itu, di Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Timur, banjir merendam sedikitnya 50 rumah dan ratusan hektare tanaman padi yang siap panen.
"Banjir yang terjadi akibat meluapnya kali kecil di desa itu," ungkap Tomi Da Silva, warga setempat.
Banjir juga menyebabkan ruas jalan Trans Timor yang menghubungkan Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu dan Timor Leste, tergenang air setinggi 1 meter, sehingga pengguna jalan harus ekstra hati-hati melintas.