Tentu hal ini bukanlah sesuatu yang diharapkan oleh pihak bersangkutan apalagi untuk para pelaku bisnis yang membutuhkan aliran listrik dalam setiap operasional usahanya.
Hal tersebut saat ini sedang terjadi di beberapa wilayah Tangerang, pemadaman listrik secara bergilir sudah tiga hari ke belakang berjalan. Ini tak lepas dari kerusakan yang terjadi di Gitet 500KV Kembangan yang mensuplai aliran listrik ke beberapa wilayah di Tangerang.
Para pelaku bisnis seperti UKM bahkan bisnis yang termasuk golongan besar menuai protes kepada PT PLN Area Jaringan Tangerang. Ini diakui Budi Margono selaku supervisor PLN Area Tangerang.
"Pelaku industri sudah banyak yang protes tentang pemadaman listrik ini. Apalgi jadwal pemadaman yang ngawur ini. Sudah banyak pelaku industri yang mengeluh karena rugi," ujarnya saat ditemui media, di kantornya, di Tangerang, Selasa (6/10/2009).
Memang saat ditanyakan oleh beberapa pelaku usaha kecil menengah di Tangerang, pemadaman listrik secara bergilir ini merupakan sesuatu yang tidak diharapkan karena pada dasarnya yang bisa mengakibatkan aktifitas usaha menurun bahkan lumpuh. Imbasnya omzet pun berkurang.
Akan tetapi, para pelaku usaha ini menyiasati cara untuk menghadapi jadwal pemadaman bergilir ini. Yuka misalnya, pemilik usaha warnet berkonsep kafe di daeah kota Bumi Tangerang ini mengakui bahwa pemadaman bergilir ini memang membingungkan, karena terkadang pemadaman dilakukan saat jam-jam padatnya pengunjung.
"Jujur saja gara-gara pemadaman ini saya rugi sekira 20 persen dari keuntungan yang bisa saya dapatkan. Itu disebabkan mati lampu pada waktu siang sampai malam. Padahal justru jam segitu banyak pelanggan yang dateng," ujarnya saat ditemui di tempat usahanya.
Yuka menambahkan akibat pemadaman listrik ini dia mencoba memutar otak supaya usahanya tetap berjalan dan meminimalisir kerugian saat pemadaman terus berlangsung.
"Ya kalau waktu mati lampunya saat siang sampai jam tujuh malam, paling saya suruh pegawai untuk lembur sampai pagi. Jadi siasatnya begitu saya suruh pegawai lembur supaya warnet buka sampai pagi. Alhamdulillah banyak juga jam segitu yang dateng, jadi kerugian selama pemadaman ini bisa ditekan," pungkasnya.
Ini merupakan gambaran kecil strategi yang bisa disiapkan oleh para pelaku bisnis dalam setiap kondisi genting. Pada prinsipnya pelaku bisnis selalu mengharapkan keuntungan bukan sebuah kerugian. Tapi kalau situasi dan kondisi berkata lain? Gimana?