Bertempat di Ballroom Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Seba menghadirkan koleksi terbaru dari label Sebastiansposa, lini busana pengantin siap pakai. Sentuhan cinta ala Seba tertuang dalam koleksi cantik yang dikatakan suami Christina Panarese ini sebagai rancangan affordable luxury.
"Koleksi ini saya maksudkan sebagai alternatif untuk pesta pernikahan yang small but meaningful, lebih ringan dan pribadi," ujarnya, sebelum pergelaran.
"Sekarang banyak pesta pernikahan yang lebih praktis dengan tamu yang lebih sedikit, atau cukup pergi ke Bali dan berpesta di vila. Namun, ada juga yang tetap ingin acara resmi," sebutnya.
Lebih lanjut, Seba mengatakan, koleksi Sebastiansposa kali ini memang ditujukan untuk mengantisipasi gaya belanja konsumen yang semakin berhati-hati dalam menentukan pilihan busana. "Mereka (konsumen) kini lebih bijaksana dalam memilih busana, terutama busana pengantin, namun memang masih ada kecenderungan memilih desainer luar negeri," sebut Seba.
Atas dasar itu, melalui Sebastiansposa, Seba mencoba bersaing lewat standar kualitas, kreativitas, dan tampilan yang setara, bahkan memiliki kelebihan dalam detail yang dikenal kaya dan khas. Untuk itu, Seba menampilkan 63 rancangan gaun pengantin dan gaun pendamping (brides maid dan maid of honor) dalam gaya internasional yang lebih ringan.
Di mata Seba, gaun pengantin modern tidak harus selalu tampil berat, mewah, dan dramatis. Pasangan yang memilih suasana resort bisa tetap kelihatan istimewa dalam balutan busana putih yang terkesan santai. Mengambil gaya ringan dengan bahan sifon sampai gaun berpotongan kaftan yang melambai, Seba menambah sentuhan cintanya lewat butiran kristal atau manik-manik. Bolero yang sepenuhnya berhias kristal menjadikan gaun pengantin berpotongan sederhana kelihatan glamor untuk pesta pernikahan.
Beberapa highlight yang memberi kesan berbeda pada rancangan ini seperti gaun ringan berpotongan toga Yunani dengan bahan kain sutra atau shantung. Desain tersebut ditujukan Seba bagi pengantin yang menginginkan acara pernikahan yang kasual. Kesan kontemporer juga dihadirkan pemilik label Votum, Red Label, dan Bubble Girl ini melalui gaun pengantin bergaya cheongsam, dengan leher dan cap sleeve kecil yang manis, bertaburan kristal untuk memberi kesan glamor, memberikan aksentuasi pada bentuk tubuh si pemakai.
Satu hal yang tidak pernah berubah dari Seba, detail selalu menjadi fokus utama setiap rancangannya. Tidak terkecuali untuk Sebastiansposa saat Seba mengeksplorasi banyak elemen baru, seperti clean and lean look melalui siluet ramping ala mermaid. Seba juga bermain dengan cutting ala 60-an, garis leher Sabrina dan draperi vertikal dan asimetris yang berbeda di beberapa koleksinya.
Karakter feminin pun melekat kental dalam rancangan Seba, terutama pada rancangan yang memiliki detail aplikasi bunga maupun bentuk kelopak raksasa yang dirangkai dramatis menutup gaun model kemben. Menurut Seba, hal itu dilakukannya demi menyiasati harga bahan yang melambung tinggi. "Dengan begitu, hasilnya bisa terlihat seperti lace tetapi dengan nuansa baru," papar pria beranak satu ini.
Bagi mereka yang menyukai tekstur, Seba menampilkan gaun pengantin dengan aksen lipit, lipat, dan tekuk ala origami yang diterapkan sebagai detail menarik. Begitu juga dengan eksplorasi bentuk pita dan tekstur bahan mirip lampion untuk kesan yang lebih unik dan eksklusif.
Di keseluruhan rancangannya, Seba tak menggunakan kerudung panjang (veil) seperti yang umum dikenakan pengantin internasional. Dia menggantinya dengan kerudung mini yang hanya menutupi bagian wajah ditambah aksesori bunga di kepala (headpieces). Hal ini, ujar Seba, dimaksudkan untuk mempertegas kesan ringan yang memang menjadi total look koleksinya yang juga dipercantik dengan sepatu renda beralas wedges, aksesori dari Rinaldi A Yunardi, serta cincin "Everone" rancangan Seba untuk Frank Duet.