Rabu, 25 Juni 2025

Enam Buku Diluncurkan di Sastra Reboan Saba Kota

Enam Buku Diluncurkan di Sastra Reboan Saba Kota

RAGAM
12 Mei 2009, 17:33 WIB
Cuplik.Com - Parade Peluncuran Buku dari 6 Penulis dalam diskusi dan peluncuran lewat tali senar mewarnai "Sastra Reboan Saba Kota" (SRSK) yang berlangsung di Museum Mandiri, Jakarta Kota, Sabtu (09/05) lalu. Selain peluncuran itu juga tampil pembacaan puisi, musik, monolog cerpen, teater dan musikalisasi puisi.

Dimulai jam 14.00, SRSK dibuka oleh duet MC, Budhi Setyawan dan Nurul Wardah di tengah pengunjung yang mulai memasuki auditorium Museum Mandiri dan duduk lesehatan di lantai. Banyak wajah-wajah baru yang belum terlihat di Warung Apresiasi (Wapres) Bulungan, Jakarta, tempat Reboan biasa digelar.

Acara dibuka dengan penjelasan singkat tentang Paguyuban Sastra Rabu Malam (PaSar MaLam) oleh Johannes Sugianto yang menjadi kepala suku, istilah Budhi Setyawan. Secara singkat Yo, panggilan akrabnya mengemukakan bahwa PaSar MaLam ingin mendekatkan sastra pada masyarakat, hingga tak dipandang sebagai sosok yang serius, berat atau eksklusif. "Sastra Reboan adalah produk PaSar MaLam," tambahnya.

Kemudian acara terus bergulir dengan penampilan Sufi, anggota Komunitas Menulis Bogor (KMB) yang membacakan puisi Dimana Indonesiaku karya Remy Silado.

Para peluncuran buku dibuka dengan pembahasan novel Mannequin of Dharma karya Roro Syin yang merupakan buku pertamanya. . Menurut Dedy Tri Riyadi (penyair dan penggiat Sastra Reboan) yang bertindak sebagai pembahas, bahasa Roro dalam buku ini kurang halus alurnya. "Namun, Roro Syn adalah penulis muda yang punya potensi besar di masa depan," ujarnya.

Seorang hadirin menanyakan apa yang sebenarnya disampaikan kepada pembaca karena menurut dia banyak pengarang wanita sekarang menonjolkan seks. Roro mengatakan bahwa dia tidak banyak membicarakan soal "ranjang" dalam buku ini. Penanya lain mempertanyakan hubungan judul dan tokoh utama. Dalam cerita ditekankan pada Nadia, sementara judulnya menyebut Dharma. Roro menjelaskan bahwa Dharma itu berkepribadian sederhana dan menjadi panutan bagi 3 tokoh lain.

Berikutnya dua penulis muda tampil dipandu Budhi Setyawan. Novanka Raja menulis Dawai Cinta di Kala Senja dan Handoko yang meluncurkan kumpulan puisinya Tahajud Cinta Kunang-Kunang.

Novanka mengatakan bukunya berisi novelet dan puisi. Temanya adalah cinta, tapi terselubung, yaitu perasaan cinta yang terbagi. Sebuah puisi dari buku ini "Untuk Kekasihku di Surga" dibaca dengan indahnya oleh Rieska Arbi, presenter sebuah stasiun televisi swasta diiringi Ary dengan petikan gitarnya.

Sedangkan Handoko menjawab pertanyaan seorang hadirin, buku ini mengangkat kisah cinta dari segi kesedihan. Dia mengangkat cerita sederhana, patah hati yang dirasa semua orang, tapi kenyataannya berbeda. Buku ini dibuat untuk mereka yang merasakan kesedihan karena patah hati. Handoko juga membacakan puisi "Jalan-Jalan Anggur".

Penampilan berikutnya dari Violist cilik, Fakhry yang memukau pengunjung, antara lain dengan lagu Laskar Pelangi. Fakhry memainkannya dengan sangat manis yang mengundang tepukan kagum penonton. Selanjutnya dia berkolaborasi dengn Kirana Kejora dengan memainkan lagu From This Moment mengiringi Kirana membacakan puisi karyanya sendiri berjudul Parau Senja dan Nafas Sang Daun. Sebagai penutup Fakhry memainkan biolanya untuk lagu berjudul Give Thanks.

Penyair Dodi Ahmad Fauji yang mengenakan topi koboi, dengan gayanya bak orator membawakan puisinya "Traktat" yang mampu mengundang tepuk tangan pengunjung. Ia lalu bergegas pulang karena memburu waktu ke bandara untuk keluar kota.

Orang-Orang Bodoh

Penonton terus berdatangan, di buku tamu tercatat 65 orang dan banyak yang tidak mau membubuhkan tulisannya. "Sudah sering datang ke Reboan, mas", kata seorang gadis manis berambut sebahu kepada Sahlul yang sedang beristirahat mengepulkan asap rokoknya. Ada penampil yang terlambat datang, juga membatalkan kedatangannya seperti Sapardi Djoko Damono yang mendadak harus menghadiri acara sore itu. "Maaf, tidak jadi ikut peluncuran buku, salam buat teman-teman yang tampil di Sastra Reboan," ujar Sapardi yang sedianya turut meluncurkan kumpulan puisinya Kolam.

Sedangkan band T-Koes yang kehadirannya dinantikan, setelah penampilannya yang membuat pengunjung Reboan (29/04) lalu terpukau tidak jadi tampil. Mereka telah datang bersama manajernya, Watie, namun tidak adanya amplifier di panggung (karena dipakai oleh sang empunya Bank Mandiri untuk suatu acara) bagi gitar dan bass mereka, membuat T-Koes urung beraksi.

Pertunjukan berikutnya adalah drama yang diangkat dari cerita berjudul "The Boor" (Orang-Orang Bodoh) karya Anton Chekov. Drama ini dilakoni oleh pemain yg semuanya perempuan terdiri 3 perempuan (Amrilla Romusha, Maya Sekartaji dan Tami) dari Teater Pintu 310. Drama yang penuh ketegangan ini mencapai akhirnya ketika si tokoh pria mencium nyonya rumah.

Pembacaan puisi jadi sajian berikutnya oleh Kemuning Larasati dan Krissandi Dewi, membawakan "Nyanyian Angsa"nya Rendra, yang memakan waktu cukup panjang sebelum tampilnya penyair dan penggiat Sastra Reboan, Zai Lawanglangit dan musikalisasi Iwan Sulistiawan dkk diambil dari kumpulan puisi "Miskin Tapi Sombong" berjudul "Anak Kita Sehat".

Sebelum menginjak peluncuran buku lainnya dari Iwan Sulistiawan berjudul "Miskin Tapi Sombong", Retno (Let's Talk About Friendship) dan Sihar Ramses Simatupang (Manifesto), Band Black Pearl tampil membawakan dua lagu The Beatles. Pembahasan karya 3 penulis itu dimoderatori oleh Zai Lawanglangit dan Setiyo Bardono. Sihar membacakan sajaknya "Mamak", Iwan Sulistiawan "Undangan" dan Lia Octavia membaca sajak dari buku Retno y ang berjudul "Jatuh Cinta Pada Pujian".

Di akhir acara, penyair cantik yang juga host di TVRI, Tiara Aurelia membacakan sebuah sajaknya diikuti cerpenis dari Asosiasi Penulis Cerita (Anita), Putra Gara yang membawakan monolog dari cerpen Kurniawan Junaedhi.

Senja telah menjemput malam. Diakhiri ucapan penutup dari MC Budhi Setyawan, dan undangan ke Sastra Reboan, 27 Mei mendatang di Warung Apresiasi (Apsas), Bulungan, SRSK berakhir dengan segala keriangan dan juga kekurangan.


Penulis :
Editor :

Tag :

CURHAT RAKYAT

Workshop Gerabah Sitiwinangun Kabupaten Cirebon

Sitiwinangun adalah nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Desa ini sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar dan masih bertahan di wilayah Kabupaten Cirebon. Dapat dikatakan kerajinan gerabah Sitiwi

Ikan gurame terbesar sedunia di Bandung

Ikan gurame ini saya pelihara dari seukuran silet hingga besar seperti ini dalam waktu 5 tahun. Ikan gurame ini jenis bastar & berkelamin betina.

Kemenparekraf Gandeng Merry Riana Group Tingkatkan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menjalin kerja sama dengan Merry Riana Group dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif. Kolaborasi ini bermula dari kunjungan Menteri Pariwisata dan E

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128
Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.
Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503
layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu