

(Cuplikcom/Ism)
Cuplikcom - Lampung Selatan - Penutupan Lamsel Fest 2025 berubah menjadi malam paling meriah ketika Silet Open Up, penyanyi asal NTT yang tengah naik daun secara nasional, mengguncang Lapangan Korpri, Kalianda, Minggu (16/11/2025).
Ribuan penonton langsung bersorak saat intro lagu viralnya, “Tabola Bale”, mengalun dan memicu koor raksasa yang menggema hingga luar area festival.
Sejak pukul 18.00 WIB, massa terus mengalir ke lokasi. Keluarga, remaja, hingga orang tua memadati pusat kota untuk menyaksikan puncak festival terbesar di Lampung Selatan tahun ini. Suasana makin memanas ketika Silet Open Up tampil bersama Diva Aurel, disambut tepuk tangan panjang yang tak henti.
Panggung utama juga diramaikan band nasional Drive serta band dangdut koplo asal Bandar Lampung, Hanaya, yang memperkuat atmosfer pesta rakyat tersebut.
Kemeriahan turut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya anggota DPR RI Dapil Lampung I Ruby Chairani Syiffadia dan Mukhlis Basri, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Ketua DPRD Provinsi Lampung Ahmad Giri Akbar, dan Sekda Provinsi Lampung Marindo Kurniawan. Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama, UKP Bidang Pariwisata Zita Anjani, dan Wakil Bupati M. Syaiful Anwar juga ikut bernyanyi di panggung saat “Tabola Bale” dimainkan.
Dalam sambutannya, Bupati Radityo Egi Pratama mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan Lamsel Fest 2025.
“Hari ini ulang tahun Lampung Selatan, acaranya untuk kalian semua, pesta rakyat untuk masyarakat,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah.
Bagi warga, malam puncak tersebut meninggalkan kesan mendalam. Rismawati, warga Wai Lubuk, mengaku puas dengan penyelenggaraan festival yang berlangsung aman dan meriah.
“Seru banget acaranya, sumpah pecah! Terima kasih Pak Egi dan Pemkab Lampung Selatan sudah buat Lamsel Fest 2025 sekeren ini,” katanya.
Penutupan Lamsel Fest 2025 sekaligus menjadi simbol kebersamaan masyarakat Lampung Selatan dalam merayakan perjalanan 69 tahun daerah tersebut. Kembang api yang menghiasi langit Kalianda menandai berakhirnya festival akbar yang meninggalkan kenangan kolektif bagi ribuan warga.