Aksi protes warga atas jalan tak kunjung diperbaiki (Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Cirebon - Warga Desa Kaliwulu. Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon. Mengeluarkan unek-unek mereka secara terbuka. Jalan rusak yang membentang di depan pintu masuk Perumahan Kaliwulu Indah tak kunjung diperbaiki selama kurun waktu lima tahun.
Akhirnya wargapun melakukan aksi mancing sebagai bentuk protes kepada pemerintah Kabupaten Cirebon dengan cara memancing di lubang jalan yang tergenang air huja menyerupai kolam. Senin (19/05/2025).
Aksi ini bukan sekadar teatrikal. Bagi warga, ini adalah bentuk kekecewaan atas lambannya respons pemerintah terhadap kerusakan jalan yang sudah memakan banyak korban.
Menurut Dian Kusdianto warga setempat, jalan rusak berlubang ini kerap kali memakan korban laka pengendara motor terjatuh dan mengalami luka di bagian kaki akibat terperosok ke lubang jalan.
“Sudah lima tahun rusak, tapi seperti disengaja tidak diperbaiki. Waktu ada pengecoran jalan, hanya Kaliwulu yang disisakan. Timur diperbaiki barat diperbaiki, tapi bagian ini dibiarkan" kata Dian Kusdianto dengan nada kesal
Dia mengatakan, kondisi jalan yang rusak ini telah menyebabkan banyak kecelakaan. Namun hingga kini, tak ada tindakan konkret dari Pemkab Cirebon. Ia menyebut telah mendengar kabar bahwa perbaikan akan dilakukan pada Juni mendatang. Namun warga mengaku tak lagi percaya janji tanpa bukti.
“Kalau bulan Juni tidak juga diperbaiki, kami akan turun lagi. Ini sudah menyangkut keselamatan"tegasnya.
Masih dikatakanya, kami meminta agar Pemerintah Desa Kaliwulu setidaknya melakukan penanganan sementara untuk mengurangi risiko kecelakaan, seperti pengurugan jalan. Ia menyebut kondisi ini sudah membuat warga frustrasi.
"Kondisi jalan rusak tersebut memang sangat memprihatinkan. Selain batu-batu pondasi yang mencuat, lubang besar yang kerap tergenang air di musim hujan membuat pengendara tak bisa melihat kedalaman kubangan"ungkapnya.
Jalan ini merupakan akses penting yang menghubungkan Desa Kaliwulu ke Desa Cangkring dan Pasar Celancang, namun keberadaannya seolah diabaikan"jelas Dian.
Hal senada di ungkapkan Akhmad warga setempat, ia mengaku heran dengan sikap pemerintah. Ia menyebut bahwa pengecoran jalan hanya dilakukan di sekitar Kaliwulu, sementara bagian yang berada di wilayah desanya justru ditinggalkan rusak.
“Saya pikir ini hanya kebetulan. Tapi kok bisa yang rusak itu cuma Kaliwulu, sementara kanan kirinya diperbaiki semua? Rasanya kayak dipermainkan,” ujar Ahmad dengan nada kesal.
Tak hanya pengguna kendaraan pribadi yang jadi korban kata Akhmad, seorang pedagang batagor keliling bahkan mengalami kecelakaan akibat jalan berlubang.
Gerobaknya terbalik, dan seluruh dagangan tumpah di jalan. Kejadian ini mempertegas bahwa dampak jalan rusak ini tak hanya soal kenyamanan, tapi juga menyangkut penghidupan warga"katanya.
Asnawi warga Perumahan Kaliwulupun mengaku jengkel dengan kondisi tersebut. Ia menyebut bahwa dirinya dan warga lain taat membayar pajak, namun tak mendapat pelayanan setimpal dari pemerintah.
“Jangan cuma ambil pajak, tapi tidak kasih infrastruktur yang layak. Kami berhak mendapatkan jalan yang bagus, itu bukan kemewahan, tapi hak dasar" tegasnya.
Aksi memancing di jalan rusak hanyalah simbol dari kegelisahan warga yang selama ini merasa diabaikan," jelasnya.