Para peserta pelatihan bersama instruktur dan pengurus Forum Welder Indramayu (FORDERIN). (Foto: winan/cuplikcom)
Cuplikcom - Indramayu - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit VI Balongan terus menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan masyarakat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang inovatif dan bermanfaat.
Salah satu program unggulan mereka, Forderin (Forum Welder Indramayu), hadir untuk mempersiapkan masyarakat desa penyangga kilang agar siap menghadapi dunia kerja, terutama dalam bidang pengelasan.
Area Manager Communication, Relation, and CSR PT KPI RU VI, Mohamad Zulkifli, menjelaskan bahwa program Forderin merupakan wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar.
“Kami sekarang berada di depan salah satu program CSR PT KPI Unit VI Balongan, yaitu Forderin. Program ini dirancang untuk mempersiapkan masyarakat di sekitar lingkungan kilang agar memiliki keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja, khususnya di bidang pengelasan,” ujar Zulkifli, Selasa (08/10/2024).
Program ini diawali dengan tahap penjaringan calon peserta dari masyarakat sekitar yang berminat untuk belajar dan mendalami keterampilan pengelasan.
“Workshop ini kami namakan dengan Workshop Forderin, di mana Pertamina melakukan beberapa tahapan pelatihan sebelum akhirnya memilih peserta yang siap untuk mengikuti proses selanjutnya,” tambahnya.
Setelah proses penjaringan selesai, para peserta terpilih kemudian mengikuti pelatihan intensif di Workshop Forderin.
Pelatihan tersebut melibatkan instruktur profesional yang memastikan setiap peserta memahami teknik-teknik pengelasan sesuai standar industri.
“Setelah pelatihan, peserta akan mendapatkan sertifikasi resmi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP),” jelas Zulkifli.
Sertifikasi ini bukan sembarang sertifikasi, melainkan pengakuan resmi yang membuka banyak pintu kesempatan di industri pengelasan.
Para peserta pelatihan juga memiliki kesempatan untuk meningkatkan keterampilan melalui program magang di berbagai perusahaan mitra PT KPI Unit VI Balongan.
“Kami memberikan kesempatan magang agar keterampilan mereka benar-benar terasah. Dengan demikian, saat mereka lulus, mereka tidak hanya memiliki sertifikasi, tetapi juga pengalaman kerja yang siap pakai,” terang Zulkifli.
Magang ini memberikan manfaat ganda. Tidak hanya memperkaya keterampilan peserta, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk dipekerjakan di perusahaan tempat mereka magang.
“Banyak dari peserta yang kemudian direkrut oleh perusahaan tempat mereka magang. Selain itu, mereka juga bisa membuka usaha mandiri di bidang pengelasan,” kata Zulkifli.
Forderin tidak hanya berhenti pada pelatihan dan sertifikasi. PT KPI Unit VI Balongan juga memberikan dukungan lebih lanjut dalam bentuk pelatihan manajemen dan permodalan untuk peserta yang ingin membuka usaha sendiri.
“Kami juga memberikan bantuan dalam bentuk pelatihan permodalan, sehingga peserta yang ingin memulai usaha sendiri bisa lebih siap,” tambahnya.
Zulkifli menegaskan bahwa program Forderin merupakan salah satu bukti nyata kepedulian PT KPI Unit VI Balongan terhadap masyarakat sekitar.
Program ini diharapkan dapat membantu membuka lapangan kerja baru, sekaligus memberikan keterampilan yang berharga bagi masyarakat lokal.
“Ini adalah contoh konkret bagaimana PT Kilang Pertamina Internasional Unit VI Balongan berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja melalui keterampilan pengelasan,” ungkapnya.
Lebih dari itu, PT KPI Unit VI Balongan juga sedang mempersiapkan program-program CSR lainnya yang akan memberikan dampak positif bagi masyarakat di berbagai sektor.
“Program-program lain sedang kami siapkan, dan kami akan terus mencari cara untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” tutup Zulkifli.
Dengan adanya program seperti Forderin, masyarakat di sekitar Kilang Pertamina Balongan kini memiliki harapan baru untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
Keterampilan yang mereka dapatkan dari program ini tidak hanya membuat mereka siap untuk bekerja di industri, tetapi juga membuka peluang untuk menjadi wirausaha di bidang pengelasan.
Program Forderin menjadi inspirasi bagi banyak pihak, khususnya generasi muda di Indramayu. Di tengah tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif, memiliki keterampilan khusus seperti pengelasan menjadi modal penting untuk bersaing.
“Kami bangga dapat berpartisipasi dalam program ini. Selain belajar keterampilan teknis, kami juga dibekali dengan pengalaman praktis melalui magang, yang tentunya sangat berguna di masa depan,” ungkap Herman, salah satu peserta pelatihan dengan penuh semangat.
Kisah sukses para peserta program ini menjadi bukti bahwa dengan niat dan usaha yang sungguh-sungguh, kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih baik selalu ada.
PT KPI Unit VI Balongan dengan program CSR-nya telah memberikan jembatan bagi masyarakat untuk menuju masa depan yang cerah.
Tidak hanya memberi manfaat bagi individu peserta, program Forderin juga diharapkan dapat mendorong peningkatan ekonomi di wilayah sekitar kilang.
Dengan semakin banyaknya masyarakat yang memiliki keterampilan dan mampu membuka usaha sendiri, roda ekonomi lokal pun akan berputar lebih cepat.
Ini sejalan dengan visi PT KPI Unit VI Balongan untuk menjadi mitra pembangunan yang berkelanjutan di wilayah Indramayu.
Langkah-langkah nyata yang dilakukan oleh PT KPI Unit VI Balongan melalui program Forderin ini menjadi teladan bagi perusahaan lain dalam menjalankan tanggung jawab sosial mereka.
Dengan kolaborasi antara perusahaan, masyarakat, dan pemerintah, diharapkan program-program serupa dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas.
Melalui Forderin, PT KPI Unit VI Balongan membuktikan bahwa keberhasilan sebuah perusahaan tidak hanya diukur dari kinerja bisnisnya, tetapi juga dari sejauh mana mereka bisa membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Sejak dimulai pada tahun 2020, Program Pemberdayaan yang dilaksanakan oleh PT Kilang Pertamina Internasional Unit VI Balongan melalui pelatihan juru las bersertifikasi BNSP telah berhasil memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, terutama para pemuda di lima kecamatan, yakni Kecamatan Balongan, Kecamatan Indramayu, Kecamatan Juntinyuat, Kecamatan Karangampel, dan Kecamatan Sindang.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat, terutama di kalangan pemuda, agar mampu bersaing di dunia industri yang semakin kompetitif.
Selain itu, pelatihan ini juga membuka peluang kewirausahaan di bidang las, mempermudah akses informasi tentang kesempatan kerja, dan menciptakan forum komunikasi untuk mendukung kemandirian.
Hingga saat ini, sebanyak 103 orang pemuda telah mengikuti pelatihan tersebut. Dari jumlah tersebut, 55 orang telah berhasil memperoleh sertifikasi juru las SMAW-GTAW 6G dari BNSP.
Tak hanya mendapat pengakuan kompetensi, mereka juga sukses mendapatkan pekerjaan yang mendukung peningkatan ekonomi mereka secara signifikan.
Rata-rata penghasilan peserta program mencapai Rp 8.000.000 per bulan, menunjukkan peningkatan kesejahteraan yang nyata.