BANGKOK: Tentara Kamboja dan Thailand kembali terlibat baku tembak di kawasan perbatasan yang disengketakan di dekat Pagoda Preah Vihear, Jumat (3/4).
Kawasan itu memang sudah lama menjadi sengketa kedua negara, tetapi selama enam bulan terakhir tidak pernah ada lagi tembak-menembak.
Wartawan BBC di ibu kota Kamboja, Phnom Penh, Guy De Launey, melaporkan, tentara Kamboja mengaku ditembaki selepas subuh. Mereka kemudian membalas dan menembakkan roket ke wilayah Thailand, tetapi hingga saat ini dilaporkan tidak ada korban dari kedua belah pihak.
Laporan-laporan menyebutkan, sekitar 60 tentara Thiland memasuki wilayah Kamboja dan insiden tembak-menembak terjadi sekitar 10 menit. Seorang juru bicara militer Thailand mengatakan, tembak-menembak itu merupakan kesalahpahaman. Namun, juru bicara Pemerintah Kamboja di Phnom Penh mengatakan kepada BBC bahwa insiden tersebut merupakan upaya untuk mengintimidasi Kamboja menjelang perundingan perbatasan pekan depan.
Pusat dari sengketa perbatasan ini adalah pagoda kuno, Preah Vihear, yang menurut pengadilan internasional tahun 1960-an merupakan milik Kamboja. Namun, timbul masalah karena tidak ada kejelasan atas wilayah di sekitarnya. Setelah tidak ada kegiatan selama beberapa bulan, ketegangan meningkat belakangan ini dengan munculnya protes Kamboja atas gerakan pasukan Thailand pekan lalu.
Waktu itu Pemerintah Kamboja mengatakan, sekitar 100 tentara Thailand memasuki wilayah mereka sebelum mundur kembali beberapa jam kemudian. Pasukan Kamboja dan Thailand dikerahkan ke kawasan perbatasan sejak Juli 2008, dan pernah terjadi dua insiden tembak-menembak yang sempat meningkatkan kekuatiran akan perang kedua negara.
Kamboja dan Thailand memiliki perbatasan darat sekitar 800 kilometer yang tidak memiliki demarkasi yang jelas karena masing-masing merujuk pada peta yang berbeda.