"Kebijakan Menteri Susi yang satu ini wajib didukung oleh seluruh Nelayan Indonesia," ujar Ketua Front Nelayan Bersatu (FNB), Ono Surono, Sabtu (21/3/15).
Anggota komisi IV DPR asal Indramayu ini menjelaskan, kebijakan tersebut sangat membantu nelayan Indonesia untuk mandiri dan bahkan bisa bersaing dengan asing.
"Selama ini kekayaan laut Indonesia dikeruk oleh nelayan asing dan menjadikan nelayan Indonesia mayoritas miskin," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan tak akan membuka investasi sektor perikanan tangkap untuk asing. Namun, investor asing boleh memberikan investasinya hanya di sektor pengolahan atau industri olahan ikan.
"Intinya kita membuka seluas-luasnya investasi asing di bidang perikanan untuk pengolahan, cold storage di hilirnya bukan (sektor) tangkap," tegas Susi seperti dilansir detikcom kemarin (13/3).
Menteri Susi berharap, industri penangkapan ikan tetap dilakukan oleh nelayan Indonesia. Pasalnya, Ia percaya nelayan Indonesia mampu menangkap ikan di laut Indonesia yang cukup luas.
Susi juga ingin nelayan Indonesia bisa diekspor ke negara lain dan jangan sampai terjadi impor ikan dari luar.
Lebih jauh Susi juga mengungkapkan selama ini Unit Pengolahan Ikan (UPI) di beberapa daerah hanya sebagai kedok dari perusahaan penangkap ikan asing.
"Yang penting saya ingin ikan tidak boleh lari ke General Santos. Iya (saya tekankan), ikan Sulawesi ya diproses ke Sulawesi, kalau kata orang Filipina itu bilang orang Indonesia tidak bisa mancing, orang Indonesia tidak bisa menjadi kapten kapal, merendahkan sekali," tegas Susi.