Komponen masyarakat itu terdiri dari PKSPD yang dipimpin langsung oleh direkturnya Oushj Dialambaqa, sebagai kordumnya Kuswanto, Serikat Tani Indramayu (STI) yang dipimpin langsung oleh Sekjennya Tukul, dan juga dari berbagai unsur masyarakat yang peduli dengan gerakan tersebut, Selasa (13/5/15).
Demo dimulai sekitar pukul 09.00 WIB di Waduk Bojongsari dan langsung menuju sasaran utama yaitu kantor Panwaslu Indramayu. Namun, tak ada perwakilan dari siapapun untuk menemui massa aksi, kantor sepi.
Kemudian unjuk rasa dilanjutkan ke kantor PDAM Indramayu, menuntut keterlibatannya karena dianggap telah berperan sebagai penyokong dana untuk kepentingan politik di Pemilu Legislatif 2014.
Lalu menuju gedung KPU Indramayu dan diakhiri di gedung Kejaksaan Negeri Indramayu. Tak ada satu pun perwakilan yang menemui massa aksi.
"Demo ini terpaksa dilakukan karena dalam pemilihan caleg kemarin ada indikasi banyak Caleg-Caleg yang menggunakan uang jor-joran untuk memenuhi ambisinya untuk menjadi Caleg dengan menghalalkan segala cara dan dilakukan pembiran oleh aparat penegak hukum," ujar Direktur PKSPD, Oushj Dialambaqa.
Oleh karenanya, pihaknya menuntut agar penyelenggara Pemilu penegak hukum menganulir semua caleg terpilih yang terlibat money politic, serta menindak tegas partai politik yang terlibat menggunakan fasilitas Negara.
"Harus digugurkan sesuai denga ketentuan Undang-Undang pemilu, dan harus diproses hukum sesuai dengan undang-Undang pemilu, dan harus diproses Hukum sesuai dengan ketentuan Undang-Undang tindak pidana Korupsi (Tipikor)," pungkasnya.