Cuplik.Com - Indramayu - Ungkapan bahwa manusia selalu mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, rasanya tepat untuk warga di sekitar jalur pantura Indramayu ini. Merasa takut mengganggu arus mudik dan arus balik yang padat, warga setempat membuat jalur dadakan. Selain memotong jalur yang harus dilewati, jalur dadakan ini berguna agar kendaraan yang dipakai warga setempat tidak mengganggu arus mudik dan arus balik yang sedang padat.
Jalur ini mirip jalan layang. Namun jangan bayangkan jalan layang ini merupakan sekumpulan tiang beton dan aspal yang keras, sebagaimana lazim ditemui. Jalan layang ini hanya memanfaatkan terowongan jembatan, dimana jembatan itu sendiri dilintasi oleh arus kendaraan para pemudik. Bentuknya darurat, karena pengerasan jalan hanya berupa pagar bambu yang rapat.
"Bermanfaat sekali jalur alternatif ini. Kita tidak usah memutar dan memotong arus," ungkap
Darwan, salah satu tukang ojek yang melintasi jalur tersebut.
Meskipun harus menunduk-nunduk akibat tinggi yang tidak memadai, Darwan merasa terbantu sekali dengan adanya jalur tersebut. Meskipun harus merogoh kocek, tentu saja hal tersebut sangat menguntungkan baginya.
"Cuma dua ribu rupiah. Ini buat sumbangan sukarela saja. Karena awalnya kita yang buka dan merapihkan jalur ini," ungkap salah satu penjaga jalur tersebut.
Jalur ini memanfaatkan alur sungai yang kering. Namun untuk membuka jalur pertama kali memang butuh kerja keras. Selain memasang bambu agar kendaraan tidak terjebak kelembaban tanah, juga ada begitu sampah plastik dan tetumbuhan yang mesti dibersihkan.
Berdasarkan pantauan
Cuplik.com, warga di Leuwigede dan Larangan yang sedang memakai jalur seperti ini. Kedua wilayah ini memang memungkinkan untuk dibuat jalur seperti ini. Hal ini memang bermanfaat buat warga sekitar dan siapapun yang membutuhkan, tanpa harus berjibaku dengan padatnya pantura saat ini.