Seperti pernah dijanjikannya untuk memberikan komentar tentang kondisi demokrasi di Indramayu, Afif memulainya dengan aksi demo yang tak pernah sepi.
"Sejak tahun 2009 sampai hari ini gerakan protes di Indramayu semakin banyak. Mulai dari buruh, petani, nelayan, mahasiswa, guru honor, pelanggan PDAM, warga desa hingga orang tua murid makin intens untuk turun ke jalan," papar Afif
Afif menyebutkan bahwa beberapa nama gerakan rakyat seperti GRM, ALAMAK, GERAM, SEPPUR, BOR kemungkinan besar akan ber-reinkarnasi dan turun ke jalan dengan tujuan jantung politik Indramayu yaitu: Pendopo
"Gerakan demonstrasi terbaru adalah yang dilakukan oleh Gerakan Perubahan Indramayu (GPI) dan Serikat Guru Indramayu (SEGI). Saya memprediksi bahwa gerakan mahasiswa seperti GMNI, PMII dan KAMMI akan turut juga mengambil peran-peran kerakyatan yang mengarah ke Pendopo Indramayu, mengingat bahwa pintu tunggal demokrasi adalah di sana," tambah Afif.
Dalam pengamatannya, Afif tak melihat adanya pemisahan kekuasaan yang berarti di Indramayu antara DPRD, Pemda, Pengadilan, Kejaksaan dan Kepolisian, sehingga wajar bila kemudian muncul istilah bahwa demokrasi di Indramayu adalah demokrasi satu pintu.
"Kelihatannya masyarakat mulai berkesimpulan bahwa, apapun masalahnya demonstrasinya adalah ke Pendopo," kata Afif, mengakhiri komentarnya.