Bank Pembangunan Asia (ADB) menyebutkan, kawasan Asia di luar Jepang diperkirakan kehilangan USD9,6 triliun, sementara nilai aset keuangan Amerika Latin merosot USD2,1 triliun.
Namun sayangnya laporan tersebut tidak memberikan perincian penurunan nilai aset di kawasan lainnya.
"Merosotnya nilai keuangan sangat besar dan konsekuensinya bagi perekonomian dunia akan sepadan dengan itu," kata Claudio Loser, peneliti laporan yang dirilis ADB itu, seperti dilansir Bloomberg, Senin (9/3/2009). Loser juga merupakan mantan pejabat Dana Moneter Internasional (IMF).
Asal tahu saja, sejumlah perusahaan keuangan raksasa seperti Lehman Brothers Holding Inc dan Merrill Lynch & Co telah bergelimpangan. Nilai kerugian dari kejatuhan perusahaan-perusahaan itu hampir mencapai USD1,2 triliun. Sementara pasar saham global kehilangan USD28,7 triliun pada 2008, sementara USD6,6 triliun lainnya telah menghilang dari nilai ekuitas dunia pada 2009.
Kemarin, Bank Dunia menyatakan perekonomian global terus mengalami penyusutan untuk pertama kali semenjak Perang Dunia II. Nilai perdagangan juga mengalami penurunan terbesar dalam 80 tahun.
Taksiran Bank Dunia itu lebih pesimistis dibandingkan laporan IMF pada Januari lalu, yang memprediksikan pertumbuhan dunia sebesar 0,5 persen tahun ini.