Kamis, 23 Oktober 2025

Berhakkah Warga Syiah Hidup di Indonesia?

Berhakkah Warga Syiah Hidup di Indonesia?

SOSIAL
14 Januari 2012, 15:07 WIB
Cuplik.Com - Jakarta - Pengusiran paksa warga Syiah di Sampang, Jawa Timur dinilai tidak manusiawi, padahal Indonesia merupakan negara Pancasila, sudah sepatutnya melindungi hak-hak kelompok minoritas. Hal itu disesalkan oleh PDIP dan menuntut pemerintah segera bertindak.

"Sama seperti agama-agama (kepercayaan) yang dianut kelompok mayoritas, maka agama (kepercayaan) minoritas seperti Syiah harus dijamin keberadaannya oleh negara. Ideologi/Dasar Negara Pancasila dan Konstitusi pasal 29 menegaskan jaminan kebebasan beragama dan beribadah sesuai keyakinan dan kepercayaan tiap-tiap Warga Negara," ujar anggota Komisi Hukum DPR RI, Eva Kusuma Sundari, Sabtu (14/1/12).

PDIP menyesalkan keberadaan aparat pemerintahan daerah dan Polri yang tidak mampu memberikan perlindungan dan mencegah kekerasan terhadap penganut Syiah di Sampang. Sepatutnya, negara melaksanakan kewajiban agar Hak Konstitusional WNI dalam beragama terpenuhi tanpa gangguan terutama dari kelompok masyarakat yang berbeda keyakinan.

"POLRI dan Pemerintah Kabupaten Sampang serta Jatim harus secara konsisten menggunakan perspektif HAM dalam menyelesaikan konflik dengan cara bersikap netral meski secara personal menjadi bagian dari penganut mayoritas aliran Sunni," tegasnya.

Selain itu, PDIP juga menyesalkan penyelesaian konflik yang tidak adil bagi kelompok minoritas terutama berupa penghilangan hak kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinan mereka.

"PDIP mendesak Pemerintah Daerah dan Polisi menghentikan upaya-upaya pemaksaan agar kelompok Syiah merubah tata peribadatan sepulang mereka ke kampung Nangkrenang Kab Sampang. Negara berkewajiban melindungi dan memenuhi HAM WNI, Rakyat tidak punya kewajiban apapun kepada negara berkaitan dengan HAM," jelasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya, pemerintah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, mengusir dan memulangkan paksa ratusan warga Syiah dari tempat pengungsian di gedung tennis indoor, Sampang, pada Kamis, 12 Januari 2012. Puluhan petugas Satuan Polisi Pamong Praja mengeluarkan paksa barang dan tikar milik warga Syiah dan diletakkan di halaman GOR.

Pengungsian itu terjadi karena sebelumnya pada 29 Desember 2011 kompleks pesantren Islam Syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, dibakar massa, hal itu terjadi diduga akibat konflik internal keluarga yang kebetulan beraliran Sunni dan Syiah.


Penulis : Dewo
Editor : Dewo

Tag :

CURHAT RAKYAT

Workshop Gerabah Sitiwinangun Kabupaten Cirebon

Sitiwinangun adalah nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Desa ini sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar dan masih bertahan di wilayah Kabupaten Cirebon. Dapat dikatakan kerajinan gerabah Sitiwi

Rilis Lagu Terbaru, Miss Merry Riana Ungkap Fakta

Fakta mengejutkan terungkap dari Miss Merry Riana. Siapa sangka Entrepreneur, Investor dan Content Creator ini menyanyikan sebuah lagu rohani? Berawal di akhir bulan Januari 2023, pada saat itu Produser Impact Music Indonesia, Alberd Tanoni meminta Ms

Ikan gurame terbesar sedunia di Bandung

Ikan gurame ini saya pelihara dari seukuran silet hingga besar seperti ini dalam waktu 5 tahun. Ikan gurame ini jenis bastar & berkelamin betina.

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu
layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah
Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503
Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.
Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128