"Kita masih berusaha meminta komitmen China. Tim kita sudah berangkat ke China menemui pihak Bank of China (Chexim). Tampaknya ada titik terang dia masih mau menyepakati apa yang dia tawarkan, drawdown-nya sudah ditambah lagi," ujar Dirut PLN Fahmi Muchtar, di kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Selasa (24/2/2009).
Fahmi menambahkan, sudah ada tambahan dana sekira USD90 juta untuk PLTU Suralaya dan PLTU Paiton yang diberikan seminggu lalu.
Di samping itu, PLN sendiri menginginkan negosiasi tersebut lebih cepat lebih baik. Namun tim PLN masih bekerja untuk menawarkan di bawah USD5 sen per kwh.
"Jadi sebenarnya kita ada benchmark juga. Kemarin simpang belimbing USD4,3 sen sekian walaupun sizing-nya kecil. Ini perlu jadi bahan yang harus dipertimbangkan oleh mereka," tegasnya.
Selain itu, Fahmi mengatakan nantinya akan berkembang, di mana mulut tambang di Bangko 4x500 mw hanya PLTU-nya saja. Kemudian dianalisis dan akan disalurkan ke Jawa.
Oleh karena itu apabila pembangkit dan transimisinya selesai dijadikan satu paket. "Paket itu harga yang harus ditawarkan oleh mereka, nah itu yang masih makan waktu," pungkasnya.