"Jika kita gabungkan kondisi pasokan minyak sekarang ini, dan optimisme pasar yang terjadi sekarang ini, kita akan dapatkan kesimpulan kalau harga minyak memang akan mengalami rally," ujar chief oil analyst dari Oil Price Information Service Tom Kloza seperti dikutip dari Reuters, Kamis (21/5/2009).
Benchmark harga minyak untuk pengiriman Juli mendatang mengalami kenaikan sebesar USD1,94, sehingga harganya menjadi USD62,04 per barel di New York Merchantile Exchange (NYMEX) sebelum ditutupnya pasar tersebut. Selanjutnya, harganya ditutup di level USD62,14 per barel, yang merupakan harga tertinggi sejak 11 November 2008 lalu. Sementara di ICE Futures Exchange di London, Inggris, harga minyak mengalami kenaikan sebanyak USD1,67 sehingga menjadi USD60,59 per barel.
Energy Department's Energy Information Administration mengungkapkan stok minyak mentah mengalami penurunan sekira 2,1 juta barel. Sementara itu, untuk produk dari minyak mentah tersebut, yakni BBM mengikuti dengan berkurangkan stok sebesar 4,3 juta barel.
Permainan harga minyak sekarang ini sangat tergantung kepada ketersediaan pasokan di masa yang akan datang serta stok BBM yang dimiliki. Kendati demikian, faktor pasar saham serta fluktuatifnya dolar juga memiliki peranan yang penting.